REMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah fenomena menarik terjadi di Pilkades di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Seorang Calon Kades sukses mematahkan mitos uang adalah segalanya. Calon itu berhasil memenangkan Pilkades melawan calon petahana meski sang petahana membagikan uang tembakan tak terkira banyaknya.
Aksi tamparan keras bagi kaum penghalal money politik Pilkades itu bahkan viral di media sosial.
Sang pemenang pun ternyata bukan orang sembarangan. Dia adalah adik sepupu KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha, yakni Muhammad Umar Faruq atau akrab disapa Gus Faruq.
Momen kemenangan Gus Faruq memenangkan Pilkades dirayakan oleh warga dengan berkonvoi jalan kaki.
Video Viral itu menggambarkan Gus Faruq berjalan bersama iring-iringan ratusan warga pendukungnya sambil teriak-teriak “duit ora payu… duit ora payu… diut ora payu…” (Uang tidak laku, uang tidak laku!”
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , video viral duit ora payu di Pilkades itu diunggah salah satunya oleh akun Facebook “Muhammad Agung Wibowo” di laman pribadinya, Senin (3/10/2022).
Dalam postingannya ia menyematkan sebuah video berdurasi 29 detik.
“Duit Ora Payu! duit Ora payu 😁😊
Bereder di group Wa video dan narasi begini:
pemilihan Lurah di desa Narukan kecamatan Kragan kabupaten Rembang Jawa Tengah, dimenangkan oleh Gus Faruq (adik sepupu Gus Baha), lawannya bagi2in uang 700rb per kepala.
uang ga laku, warga desa bisa menilai kredibilitas calon Lurah meskipun diiming2i uang. warga menyambut antusias Lurah Terpilih dengan yel2 “dueet ora payu.. dueet ora payu.. (duit ga laku.. duit ga laku..)” 😁😂😂
Semoga ini menginspirasi semua warga +62 untuk bersikap yg sama di tahun 2024, aamiin.. takbir.. ALLAHU AKBAR !!!…” tulisnya di postingannya.
Rupanya momen kemenangan telak tokoh tercinta dari taburan uang itu terjadi di Pilkades Narukan, Rembang.
Ternyata adik sepupu Gus Baha yang bernama Muhammad Umar Faruq atau akrab disapa Gus Faruq itu memang menjadi pemenang dalam pertarungan di Pilkades Narukan.
Pilkades di Desa Narukan itu digelar pada Minggu (2/10/2022). Berdasarkan data hasil akhir perhitungan suara, Muhammad Umar Faruq atau Gus Faruq yang kebetulan populer sebagai adik sepupu Gus Baha, keluar sebagai pemenang.
Perolehan suaranya unggul telak atas kandidat petahana bernama Hanik Setiyawati.
Dari total 1.039 suara yang sah, Gus Faruq atau adik sepupu Gus Baha memperoleh 709 suara atau unggul hampir separuh lebih. Sang petahana, Hanik Setiyawati yang menebar uang tembakan hingga hampir Rp 1 juta per perkepala itu hanya memperoleh 330 suara.
Sementara itu, meski kalah, sang rival juga tak kalah ramai menjadi pergunjingan warga. pergunjingan tak lepas dari aksi politik uang atau membagi-bagikan uang kepada warga untuk mendapatkan dukungan suara meski akhirnya uang tak pengaruhi suara warga.
Fakta itu menegaskan sebagian besar warga Desa Narukan sudah menjadi pemilih cerdas, sehingga mereka pun tidak mau memberikan suara hanya karena iming-iming mendapat uang.
Demi memilih pemimpin yang tidak melakukan politik uang, mereka pun dengan bangga berteriak “duit ora payu… duit ora payu… duit ora payu…”.
Fenomena Duit Ora Payu itu agaknya bisa menjadi spirit baru bagi masyarakat dalam perhelatan mencari pemimpin di setiap jenjang pesta demokrasi.
Bahwa kualitas calon pemimpin mestinya tidak hanya diukur dari besarnya uang yang diberikan namun kemampuan dan karakter harusnya menjadi tolok ukur utama agar kepemimpinan mereka bisa amanah ketika terpilih kelak. (*/Wardoyo)