BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Boyolali telah menetapkan lahan sawah pengganti yang terkena proyek tol Solo-Jogja.
Proyek strategis nasioanl (PSN) tersebut menerjang 93 hektar lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di wilayah Boyolali.
“Luasan lahan tersebut berada di Kecamatan Banyudono dan Sawit,” ujar
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Agus Pramudi Raharjo, Senin (28/11/2022).
Dijelaskan, LP2B yang terdampak di wilayah Kecamatan Banyudono mencapai 54,1 hektar. Sedangkan di Kecamatan Sawit sebanyak 38,89 hektar.
Saat ini, lahan yang terdampak jalan tol itu sudah dicarikan gantinya sesuai dengan besaran lahannya.
“Dengan begitu, meski terdampak PSN, luasan LP2B tetap sama. Apalagi, rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja ini sudah dibahas cukup lama.”
Jadi, sebelum dimulainya proyek, pihaknya sudah mendapatkan calon lahan pengganti. Bahkan, lahan pertanian pangan berkelanjutan ini sudah ditetapkan di dalam Perda nomor 3 tahun 2022. Total LP2B di Boyolali seluas 20.694 hektar.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Joko Suhartono mengakui, ada lahan pertanian terkena proyek tol. Namun demikian, tidak mempengaruhi produk beras secara keseluruhan. Saat ini, Boyolali, masih surplus 69 ribu ton.
“Kalau pengurangan yo pasti ada. Tapi kan ada daerah, kecamatan yang lain yang satu hektarnya tidak hanya (menghasilkan) 3-4 ton, ada yang 6-7 ton. Istilahnya kaya stimulan, jadi bisa menutup.”
Menurut Joko, lahan pertanian yang diterjang tol tak terlalu berpengaruh. Lantaran pasokan gabah atau beras masih dicukupi oleh daerah lainnya. Perhitungan kebutuhan beras di Boyolali pada 2022 berkisar 85.604 ton. Sedangkan pertanian lokal mampu menyuplai beras hingga 152.299 ribu ton.
“Sehingga, stok beras dipastikan aman hingga awal tahun mendatang.” Waskita