Beranda Daerah Sragen Petani Sragen Kembali Menangis, Ratusan Hektar Padi Diserang Penyakit Teyeng, Sebagian Terpaksa...

Petani Sragen Kembali Menangis, Ratusan Hektar Padi Diserang Penyakit Teyeng, Sebagian Terpaksa Tanam Ulang

Kondisi tanaman padi di Desa Sribit, Sidoharjo, yang terserang penyakit teyeng. Daunnya mendadak mengering dan perlahan mati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan hektare tanaman padi di Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen dilanda penyakit teyeng atau karatan.

Fenomena teyengan itu melanda musim tanam kali ini dan membuat separuh dari lahan tanaman padi di wilayah tersebut gagal tumbuh dengan normal.

Bahkan sebagian tanaman padi terpaksa harus dirombak dan tanam ulang karena serangan teyeng membuat tanaman padi mati.

Kades Sribit, Sutaryo mengungkapkan dari sekitar 200 hektare lahan padi yang ada di wilayahnya saat ini, hampir separuhnya mengalami gangguan teyeng.

Rata-rata serangan teyeng menyerang padi usia muda mulai dari sepekan hingga 20 hari atau pasca pemupukan kedua.

“Gejalanya daunnya perlahan berubah merah mengering, pertumbuhan lambat bahkan sebagian mengarah kering dan satu persatu daunnya mati,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (29/11/2022).

Kades menyebut fenomena serangan teyeng itu diduga kuat karena faktor keasaman tanah yang berlebih. Sebab mayoritas lahan di wilayahnya hampir tak pernah istirahat.

Baca Juga :  Adu Gagasan Calon Bupati Sragen 2024 Bowo Vs Sigit Dalam Mengatasi Bencana Kekeringan Air Bersih di Utara Bengawan

“Kalau bisa dibilang tanah sini hampir nggak istirahat. Petani biasanya bablasan, tanah belum istirahat sudah ditanami lagi. Makanya mungkin PH tanah terlalu asam. Sudah kami sampaikan juga ke petugas PPL dan dinas,” urainya.

Kades berharap keluhan itu bisa segera ditindaklanjuti oleh dinas dan dicari solusinya. Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan mengancam produksi padi di wilayahnya.

Lebih dari itu, serangan teyeng juga membuat petani terpaksa harus menambah biaya produksi. Mulai dari sulam, tanam ulang, pemupukan hingga pestisida tambahan untuk menangkal serangan.

“Kalau dibiarkan padi bisa mati perlahan. Yang tanam ulang kan harus dua kali biaya. Kasihan petani benar-benar menangis saat ini,” terangnya.

Kadus Cermo Sribit, Supriyadi menyampaikan serangan teyeng saat ini terbilang cukup parah. Tak hanya melanda separuh areal di wilayah Sribit, sebagian lahan juga terpaksa ditanami ulang karena mati total.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

“Kalau dibilang nggak parah, faktanya sebagian harus tanam ulang lagi. Lahan Mas Syakur dan Mbah Darmo Dal padinya mati total habis dipupuk kedua, dan harus digaru lalu ditanami lagi. Ini petani agak pusing gara-gara teyengan ini,” jelasnya. Wardoyo