SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kedatangan jenazah Syabda Perkasa Belawa (21) atlet bulutangkis di Dukuh Ngroto 14, Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah disambut histeris keluarga dan pelayat, Senin (20/3/2023) Pukul 16:48 Wib.
Sebelum dimakamkan, jenazah Syabda dan ibunya diistirahatkan dan disholatkan di rumah duka sang nenek utara pasar anyar Ngroto.
Setelah disholatkan, jenazah Syabda langsung di berangkatkan ke pemakaman umum Dukuh Karaban RT 12, Sumberejo, Mondokan, Sragen sekitar pukul 17.30 Wib.
Jasad pebulutangkis muda nasional tersebut juga dimakamkan dalam satu liang lahad dengan ibunya, Anis Sulistyawati, dan neneknya, Karsi.
Paman Syabda, Taufiq (50) mengatakan jenazah Syabda dan ibunya dimakamkan secara berdampingan dalam satu liang lahad.
“Dimakamkan satu liang lahad berurutan atau sampingan. Dari nenek, ibu, dan Syabda,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, pebulutangkis Syabda Perkasa Belawa dan ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan di Tol Pemalang Batang KM KM 315 +200 A, pukul 03.50 Wib.
Mobil sedan Camry yang dikemudikan ayah Syabda, Muasin (49), menabrak bagian belakang truk yang melaju searah.
Saat itu Syabda dan keluarganya dalam perjalanan dari Jakarta menuju kampung halaman di Sragen setelah mendapat kabar sang nenek masuk rumah sakit dan malamnya meninggal dunia.
Swara Setia (28) sepupu dan sekaligus manager Syabda Perkasa Belawa mengatakan awalnya Syabda pulang ke Sragen dalam rangka melayat.
“Pulang ke sragen karena neneknya meninggal dunia, di dalam mobil itu ada Syabda, bapaknya, kakak, adik dan ibu,” kata Swara.
Swara juga membeberkan pihak keluarga juga tidak memiliki firasat apapun, sebelum Syabda mengalami kecelakaan.
“Nggak ada firasat apapun mas,
Iya kemarin neneknya masuk rumah sakit, terus malamnya meninggal dunia. Ya sudah akhirnya keluarga pada mau pulang. Mas Syabda juga lagi libur minggu kemarin,” bebernya.
Sementara itu, Krisna Ahma Saputra (16) salah satu sahabat Syabda Perkasa Belawa di kampung Ngroto.
“Iya kenal, tadi jenazah pas dibuka dari peti saya yang angkat jenazah tadi, saya angkat di bagian kepala, pas saya angkat memang Syabda ada luka pada kepala, sempat tangan kanan saya kena darah,” ujarnya.
Huri Yanto