JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Istilah Hipnotis cukup familier di masyarakat, termasuk di kalangan selebritas. Di beberapa statiun televisi pernah beberapa kali ditayangkan program acara yang menggunakan Hipnotis sebagai medianya.
Namun, tidak jarang pula Hipnotis familier di dunia kriminalitas. Sering terdengar kabar, pelaku menggunakan ilmu Hipnotis, atau yang biasa disebut gendam, untuk menguras harga korbannya.
Boleh dikatakan, Hipnotis bisa diibaratkan mata pisau. Di satu sisi dapat digunakan untuk mengiris buah, sayur dan sebaginya. Namun di sisi lain, di tangan orang yang tak bertanggung jawab, pisau bisa melukai atau digunakan untuk sebuah tindakan kejahatan.
Sejatinya, ilmu Hipnotis pada 1843 sudah digunakan untuk praktik pengobatan oleh Dr James Braid melalui kekuatan sugesti.
Kata hipnotis yang familiar itu juga berasal dari nama salah satu dewa tidur Yunani kuno, yaitu Hypnos. Jadi, tidak heran ketika orang-orang yang terkena hipnotis berperilaku seperti orang sedang tidur.
Sementara itu, di dunia psikiater dan psikolog, hipnotis digunakan secara bijak yang orientasinya hanya untuk menenangkan pasien cemas hingga depresi.
Di mana, pasien tersebut akan merasa di antara rasa sadar dan tidak sadarkan diri saat proses hipnotis berlangsung. Dengan demikian, kontrol diri akan cukup hilang.
Sayangnya, Hipnotis belakangan ini mulai banyak digunakan untuk praktik kejahatan dengan menggabungkan ilmu gaib yang biasa disebut gendam.
Kejahatan gendam, akan mempengaruhi alam bawah sadar korban sehingga ia akan mengikuti apa saja yang pelaku katakan.
Taktik-taktik kejahatan yang digunakan pun cukup halus. Anda bisa mendapatinya dengan pelaku yang pura-pura menawarkan produk jualan dan memberi barang secara cuma-cuma.
Lalu, menepuk tubuh Anda, mengajak bicara, hingga menceritakan kesedihan yang ujungnya meminta sumbangan. Untuk menghindarinya, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, simak beberapa tips ini:
- Hindari Berbicara Panjang Lebar dengan Orang Asing
Terdengar aneh jika ada orang asing yang memulai pembicaraan atau bertanya banyak hal terhadap Anda. Namun, tidak semuanya harus Anda curigai sebagai orang jahat. Perhatikan tutur katanya, jika ia berkomunikasi kepada Anda, jawablah seperlunya saja. Ciri pelaku hipnotis, mereka akan membuat Anda merasa empati sehingga emosi terkuras dan merasa iba terus-menerus. Jika Anda berhasil terjebak dengan mengikuti alur cerita, maka mudah juga terkena energi hipnotisnya. Lebih baik, hentikan segera pembicaraan tersebut.
- Jangan Biarkan Pikiran Kosong
Di dalam perjalanan biasanya seseorang mudah berpikiran kosong. Pasalnya, orang-orang yang sedang keluar dari rumah banyak yang berniat untuk menghibur diri saat sedang dilanda gangguan mental seperti stres. Hal itu akan dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis untuk memberi pesan-pesan yang mudah mempengaruhi otak Anda. Begitu pula saat Anda berada di transportasi umum. Usahakan untuk mencari sebuah kesibukan seperti membaca berita di ponsel, membaca buku, atau bermain gim.
- Hindari Makanan dan Minuman Dari Orang Asing
Di dalam perjalanan yang cukup melelahkan, akan sangat bersyukur jika ada orang lain yang memberi makanan dan minuman kepada Anda. Kelihatannya itu adalah nikmat yang besar, tetapi Anda harus cukup waspada karena peristiwa kejahatan hipnotis telah memanfaatkan makanan dan minuman bermantra atau berbius bagi si korban. Untuk menghindarinya, siapkan bekal yang Anda butuhkan dari rumah sebelum bepergian.
- Hindari Kontak Mata
Korban hipnotis memiliki ciri khas tatapan mata yang terbuka lebar karena perubahan objek secara otomatis. Refleks mata ini tidak bisa ditiru oleh seseorang yang tidak terhipnotis. Di mana pelaku hipnotis yang berpura-pura mengajak Anda berbicara, akan pandai memburu kontak mata. Selain itu, telinga Anda juga bisa digunakan sebagai sarana hipnotis.
- Jangan Sampai Ditepuk atau Dipegang
Ditepuk atau dipegang dari belakang tentu akan membuat Anda kaget. Namun, sekaget apapun Anda saat itu, tetaplah untuk menolak jika diberi sesuatu. Entah itu sebuah pembicaraan maupun barang yang diyakini bukan milik Anda sendiri.
- Bawa Barang Seperlunya
Bepergian kemanapun lebih baik membawa barang seperlunya saja. Barang yang terlalu banyak akan mengakibatkan Anda lalai untuk memperhatikan sekitar. Bagaimana tidak? Anda akan kerepotan dan pasti hanya berpikir bagaimana cara terefektif untuk membawa barang banyak sekaligus. Jika Anda sedang tidak beruntung, pelaku hipnotis yang menyaksikan situasi tersebut akan beraksi.
- Waspada Rasa Kantuk
Rasa kantuk membuat kesadaran Anda semakin hilang. Dengan demikian, secara refleks Anda mudah menjalankan sebuah perintah dari orang-orang sekitar terutama pelaku hipnotis. Cegah rasa kantuk Anda saat di perjalanan dengan mengonsumsi permen atau mendengarkan musik yang bisa membuat Anda bersemangat.