KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Terhitung sudah sepekan ini harga gula pasir menggila, naik fluktuatif di kisaran Rp 1.000 per Kg hingga tembus Rp 18.500 per Kg. Sedangkan harga gula pasir per zak naik hingga Rp 82.000 per zak.
Bukan hanya itu, kenaikan fluktuatif harga gula diprediksi terus terjadi tanpa alasan yang jelas. Dan jika kenaikan liar itu ters terjadi, maka pedagang kecil dilematis.
“Saya terpaksa jual harga eceran Rp 18.500 per Kg karena harga kulak gula pasir per zak isi 50 Kg naik tajam,” ungkap Syaiful (50) pedagang toko kelontong di Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (14/11/2023).
Menurut Syaiful, kenaikan harga gula pasir ini tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir.
Dijelaskan Syaiful, pada 30 Oktober tahun ini harga gula pasir Rp 725.000 per zak. Itupun harga di pusat grosir Indo Grosir, Palur, Jaten, Karanganyar yang merupakan pusat kulakan para toko-toko di Soloraya.
“Saya hitung kenaikan harga gula pasir per zak isi 50 Kg itu sudah Rp 82.000 per zak yakni dari semula Rp 725.000 per zak. menjadi Rp 807.000,” tandas Syaiful.
Bahkan, lanjut Syaiful, dengan kenaikan harga sebesar Rp 82.000 pun pembeli harus antre karena stok terbatas, sedangkan permintaan meningkat.
Akibatnya, karena stok terbatas harga gula pasir per zak sempat naik Rp 810.000 per zak dan itupun tetap diburu karena permintaan gula pasir terus meningkat.
“Di pasaran online ada tawaran stok gula pasir merk RMI tapi harganya tinggi Rp 810.000 per zak dan dijelaskan harga bisa naik sewaktu-waktu,” pungkas Syaiful.
Sebagai informasi, belakangan ini banyak pabrik gula tutup tidak lagi memproduksi karena alasan kompleksitas sehingga mempengaruhi produksi gula dalam negeri cenderung menurun.
Sebagai contoh Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar sudah tak lagi produksi, padahal selama ini PG Tasikmadu termasuk kontributor pasokan gula pasir dalam negeri. Beni Indra
