Beranda Daerah Boyolali Keren, Pemkab Boyolali Raih Penghargaan Innovative Government Award 2023

Keren, Pemkab Boyolali Raih Penghargaan Innovative Government Award 2023

Pemkab Boyolali berhasil meraih gelar Kabupaten Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN). Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Prestasi positif diraih Pemkab Boyolali. Yaitu dengan meraih gelar Kabupaten Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN).

Penghargaan diberikan Kemendagri dalam rangka meningkatkan iklim inovasi berkelanjutan di daerah. Selanjutnya, daerah-daerah penerima akan diusulkan untuk memperoleh insentif fiskal di bidang inovasi daerah.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

“Ini penghargaan yang luar biasa, dikarenakan terakhir Kabupaten Boyolali mendapatkan Penghargaan IGA Tahun 2017 lalu,” ujar Sekda, Kamis (14/12/2023).

Dijelaskan, Indeks Inovasi Kabupaten Boyolali mengalami kenaikan signifikan. Tahun 2022 memperoleh Indeks 57,42 (Inovatif) dan Tahun 2023 memperoleh Indeks 78,51 (Sangat Inovatif). Dan jumlah Inovasi yang diajukan keseluruhan berjumlah 188 Inovasi.

Baca Juga :  Sesepuh PDIP Boyolali Tanggapi Santai Hasil Lembaga Survei Proximity

“Dua inovasi unggulan Pemkab Boyolali yang diajukan dalam penghargaan IGA 2023 adalah inovasi JAGABOY dan Monitoring Center for Development (MCD),” katanya.;

JAGABOY merupakan sebuah sistem portal 1 platform dengan 1 single in. Didalamnya terdapat 11 aplikasi yang dikelola oleh Inspektorat Daerah. Platform ini berfungsi untuk membangun INTEGRITAS, upaya pencegahan korupsi dan mendorong transparansi penyelenggaraan pelayanan publik, sistem JAGABOY sebagai salah satu bentuk pengawasan internal.

Inovasi kedua berbasis non digital Monitoring Center for Development (MCD). MCD merupakan Strategi membangun data berbasis pemberdayaan baik masyarakat (RT dan RW), desa/kelurahan, kecamatan dan perangkat daerah beserta jejaringnya.

Setidaknya ada 36 indikator dalam penilaian indeks inovasi daerah. Antara lain kemanfaatan inovasi, jumlah inovasi daerah, kualitas inovasi daerah, dan monitoring dan evaluasi. Ada juga indikator jumlah kajian inovasi, penggunaan IT, ketersediaan sumber daya inovasi daerah, dan regulasi inovasi daerah. Waskita