SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah aktivis di Solo melakukan cap jempol darah sebagai simbol perlawanan terhadap kecurangan dalam Pemilu 2024 dan mendukung adanya usulan hak angket.
Aksi tersebut dilakukan di kediaman Usman Amiruddin yang berada di Jl. Dr. Rajiman No. 456 RT 02/ RW 04, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, Minggu (25/2/2024).
Usman Amiruddin, koordinator aksi yang juga mantan aktivis itu menyatakan bahwa cap jempol darah tersebut dilakukan sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap kepala negara yang di dalam mengelola itu sudah mengacak-acak demokrasi dan konstitusi.
Bahkan, menurut Usman, kepala negara rela mengorbankan rakyatnya untuk melanggengkan kekuasaan.
“Itu simbolnya cap jempol darah. Maka Mega- Amin mengeluarkan seruan untuk membangkitkan potensi bangsa yang ada di daerah lain-lain,” katanya.
Selain melakukan cap jempol darah, pihaknya juga menyerukan 5 poin untuk menggerakkan potensi aktivis di beberapa daerah. Di antaranya dengan mendukung inisiatif dari para elit politik untuk mengadakan hak angket.
“Prabowo-Gibran kalau dipaksakan menjadi presiden akan tetap kita tolak karena jelas-jelas merupakan produk kecurangan. Kalau itu diterima menjadi presiden, akan buruk di kemudian hari. Dikemudian hari jadi kepala negara menampilkan kecurangan ini yang tidak kami maui jadi harus ditolak,” jelasnya.
Pihaknya lalu menyerukan agar jangan mau diadu domba dengan sesama anak bangsa karena ini adalah yang dikehendaki negara lain.
Berikutnya, Mega AMIN Solo Raya akan menggalang potensi masa untuk persiapan gerakan yang lebih besar. Namun akan tetap menyesuaikan gerakan dengan yang ada di Jakarta sebagai pusat pemerintahan.
Untuk diketahui, Mega AMIN adalah gabungan antara relawan Anies-Muhaimin (AMIN) dan relawan Ganjar-Mahfud. Ando