JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manuver penguasa melalui penghitungan saura Pemilu 2024 diduga tidak hanya terjadi di Pilpres saja, melainkan juga di Pemilu Legislatif.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, kekuatan besar di belakang Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut mengkecil-kecilkan suara partai politik pendukung Ganjar-Mahfud dalam kontestasi Pemilu 2024.
“Kami ketemu dengan pakar IT, ini juga tidak hanya terkait KPU, tapi ada kekuatan besar di belakang KPU yang menggunakan Sirekap untuk merancang suatu design melalui quick count yang diintersep,” ujar Hasto ketika ditemui di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Menurut dia, quick count yang diintersep itu tidak hanya Pemilihan Presiden (Pilpres), tetapi juga Pemilu Legislatif.
“Pileg itu misalnya exit poll menunjukkan bagaimana Gerindra setidak-tidaknya nomor 2. Lalu ada suatu upaya untuk mengintersep quick count untuk Pileg. Sehingga akhirnya partai Gerindra muncul ketiga,” tuturnya.
Kemudian Hasto mengatakan bahwa suara PSI dibesar-besarkan. Sementara partai politik yang mendukung Ganjar-Mahfud, seperti PDIP dan PPP dikecil-kecilkan.
“Bahkan nanti bisa tercatat bahwa pemerintahan rezim saat ini menghilangkan sejarah partai kakbah,” kata Hasto.
“Perindo, Hanura dikecil-kecilkan. Siapa yang mendukung Ganjar-Mahfud dikecil-kecilkan, oleh manuver dari rezim yang ingin memperpanjang kekuasaan,” ujarnya.