Perawat memang harus sangat terampil dalam keterampilan teknis mereka. Teapi, Soft skills atau keterampilan non-teknis adalah salah satu elemen penting yang harus dimiliki oleh perawat selain keterampilan teknis dalam merawat pasien.
Soft skills mencakup kemampuan berkomunikasi, empati, manajemen waktu, serta keterampilan bekerja dalam tim. Kemampuan ini bisa dipelajari secara mandiri atau diajarkan pada jenjang pendidikan keperawatan.
Karena itu, pendidikan di akademi keperawatan atau akper saat ini tidak hanya fokus pada pengajaran keterampilan teknis seperti menyuntik atau merawat luka. Tetapi, pendidikan keperawatan juga mulai memperhatikan pengembangan soft skills yang sangat penting dalam mendukung profesionalisme seorang perawat.
Lalu, kegiatan apa saja yang bisa membangun softskill perawat di pendidikan akper? Berikut adalah kegiatan apa saja yang dilakukan di Akper yang secara langsung berkontribusi pada pengembangan soft skills perawat, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja.
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktik Kerja Lapangan atau PKL adalah salah satu kegiatan wajib yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan. Ini karena mahasiswa diharapkan dapat terjun langsung ke dunia kerja, menghadapi situasi nyata, dan berinteraksi dengan pasien, keluarga, serta tenaga kesehatan lainnya.
Pengalaman yang didapat selama PKL memungkinkan perawat belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan efektif. Selain itu, calon perawat akan belajar Kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan, manajemen waktu yang baik, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim sangat diuji selama PKL. Semua soft skills ini sangat penting untuk keberhasilan seorang perawat dalam memberikan pelayanan yang maksimal.
2. Diskusi dan Studi Kasus
Di dalam lingkungan pendidikan keperawatan, diskusi dan studi kasus adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk melatih mahasiswa dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Mahasiswa diberikan berbagai skenario medis nyata atau simulasi. Mereka kemudian diminta untuk menganalisis dan memberikan solusi yang tepat.
Kegiatan ini membantu mahasiswa dalam mengasah beberapa keterampilan. Diantaranya adalah kemampuan berpikir logis, pengambilan keputusan, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah di situasi medis yang dinamis. Selain itu, kegiatan diskusi juga melatih kemampuan mereka untuk mendengarkan pendapat orang lain dan berkomunikasi dengan jelas dan tegas.
3. Simulasi Keperawatan
Simulasi adalah bagian penting dalam kurikulum pendidikan di Akper. Simulasi ini memberikan pengalaman langsung dalam menangani situasi klinis. Simulasi ini juga bisa berupa tindakan medis darurat, penanganan pasien dengan penyakit kronis, atau bahkan interaksi sehari-hari dengan pasien di lingkungan rumah sakit.
Dalam simulasi, mahasiswa diajarkan untuk menghadapi berbagai situasi medis sekaligus melatih empati dan komunikasi yang baik dengan pasien. Simulasi juga mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir cepat, menyesuaikan tindakan mereka sesuai dengan situasi, dan mengatasi tekanan yang sering kali muncul dalam praktik keperawatan nyata.
4. Bekerja dalam Kelompok
Pendidikan keperawatan sering melibatkan kerja kelompok dalam berbagai tugas atau proyek. Mahasiswa keperawatan akan sering diminta untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas, baik itu dalam merancang strategi perawatan pasien, membuat presentasi, atau melaksanakan proyek kesehatan masyarakat.
Kerja kelompok ini sangat penting untuk mengembangkan soft skills mereka. Diantara sofskill yang dikembangkan seperti kerjasama, komunikasi interpersonal, dan kepemimpinan. Setiap anggota tim dituntut untuk berkontribusi, mendengarkan ide orang lain, dan mengelola dinamika kelompok dengan baik. Ini sangat berguna ketika mereka nantinya harus bekerja dalam tim medis yang lebih besar di lingkungan rumah sakit atau klinik.
5. Komunikasi dengan Pasien dan Keluarga
Salah satu bagian penting dari pendidikan keperawatan adalah kemampuan berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien. Di Akper, mahasiswa keperawatan dilatih untuk berinteraksi dengan pasien secara empatik, mendengarkan keluhan mereka, serta memberikan penjelasan tentang perawatan yang akan dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Ada beberapa soft skills yang dilatih dalam proses komunikasi. Soft skills yang dilatih dalam proses komunikasi ini termasuk kemampuan empati, kesabaran, keterampilan mendengarkan yang baik, serta kemampuan untuk menjelaskan konsep medis yang rumit dengan cara yang sederhana. Mahasiswa juga belajar cara beradaptasi dengan berbagai macam karakter pasien, mulai dari pasien yang kooperatif hingga yang cenderung sulit diajak bekerja sama.
Pendidikan di Akper saat ini tidak hanya membekali perawat dengan keterampilan teknis. Tetapi, pendidikan perawat juga mengembangkan berbagai soft skills yang sangat penting untuk menunjang profesionalisme mereka di dunia kerja.
Kegiatan seperti PKL, simulasi, diskusi kelompok, serta interaksi langsung dengan pasien semuanya dirancang untuk membangun soft skills seperti komunikasi, empati, manajemen stres, kerja tim, dan kemampuan berpikir kritis.
Tentu, Dengan soft skills yang kuat, lulusan Akper akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien.