WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memasuki musim penghujan, kondisi jalan di sejumlah ruas jalan provinsi kabupaten Jateng tenggara (Wonogiri) semakin memprihatinkan.
Hujan deras yang mengguyur wilayah ini semakin memperburuk kerusakan jalan yang sebelumnya sudah berlubang dan mengelupas.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (16/12/2024), banyak lubang besar menganga di tengah jalan. Tidak sedikit yang tertutup genangan air saat hujan turun, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Kerusakan parah terlihat di sejumlah jalur provinsi seperti jalur Ngadirojo-Nguntoronadi-Baturetno, Wonogiri-Wuryantoro-Eromoko, hingga Ngadirojo-Ponorogo.
Lubang jalan yang semakin melebar dan aspal yang mengelupas membuat pengendara, khususnya pengendara roda dua, harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok.
Suyatno (47), warga Ngadirojo, mengungkapkan kekhawatirannya saat melintasi jalur Ngadirojo-Baturetno yang penuh lubang.
“Kalau hujan deras, genangan air menutupi lubang-lubang di jalan. Kita jadi tidak tahu mana yang aman dilewati. Sudah sering dengar kabar pengendara jatuh karena masuk lubang,” kata Suyatno.
Sementara itu, Endang (34), pengguna sepeda motor asal Eromoko, mengaku trauma melintasi jalur Wonogiri-Wuryantoro saat malam hari.
“Aspalnya rusak banyak yang retak-retak. Kalau dilihat seperti lilin ndledek (meleleh), kadang seperti jebakan. Apalagi kalau malam atau hujan deras, jarak pandang terbatas. Saya pernah hampir jatuh waktu roda depan masuk lubang retakan jalan,” ujar Endang.
Bukan Hanya Soal Nyaman, Tapi Nyawa Jadi Taruhan
Tidak hanya merugikan dari sisi kenyamanan berkendara, kondisi ini dinilai sangat berbahaya. Genangan air yang menutupi lubang sering kali menipu pengguna jalan, terlebih mereka yang tidak familiar dengan jalur tersebut.
Rendi (29), pengemudi mobil yang kerap melintasi jalur Ngadirojo-Baturetno, mengaku harus ekstra hati-hati dan mengurangi kecepatan untuk menghindari kecelakaan.
“Jalannya sudah rusak parah, apalagi kalau hujan deras. Kita tidak tahu apakah genangan air itu dangkal atau menutupi lubang besar. Kalau tidak hati-hati, bisa fatal,” jelasnya.
Warga dan pengguna jalan berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Menurut warga, penanganan sementara seperti menambal lubang dengan material seadanya belum cukup efektif, karena kerusakan kembali muncul setelah diguyur hujan.
Kondisi jalan yang rusak ini perlu mendapat perhatian serius, mengingat jalur-jalur tersebut merupakan akses penting bagi aktivitas masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi maupun sosial. Pemerintah diharapkan segera bertindak sebelum jumlah korban akibat kecelakaan bertambah. Aris Arianto