KARANGANYAR – Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, mengapresiasi pengumpulan dana di Karanganyar yang diklaim meningkat. Selain itu ia juga berharap dana zakat yang dikelola Baznas dapat mengentaskan kemiskinan di Karanganyar.
Hal itu terungkap saat digelar Rakerda Baznas Karanganyar Senin (23/1/2018). Dalam sambutannya, Darodji meyakini zakat bisa memiliki andil untuk menurunkan angka kemiskinan.
“Misalnya 60% untuk fakir miskin dengan perincian 20% fakir miskin nonproduktif dan 40% fakir miskin produktif. Misal memberikan pelatihan ketrampilan dan wirausaha per fakir miskin,” jelasnya.
Ketua Baznas Karanganyar, Sugiyarso mengaatakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar mengelola Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) Rp 13,5 miliar pada 2017. Nilai itu melebihi target yang ditetapkan pada 2017 yakni Rp 12 miliar.
Ia mengapresiasi dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar dalam pengumpulan ZIS. Selain ZIS, Baznas juga mengelola zakat fitrah Rp 1,7 miliar pada 2017.
Peningkatan dana ZIS menjadi salah satu indikasi kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap lembaga zakat meningkat. Penyaluran dana melalui lima program, yakni Karanganyar Peduli, Karanganyar Sehat, Karanganyar Cerdas, Karanganyar Makmur, dan Karanganyar Taqwa.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mendukung rencana Baznas meningkatkan target ZIS pada 2018 sebanyak Rp 15 miliar. Dia mengklaim target itu akan tercapai karena budaya dan kesadaran ASN menyedekahkan harta, gaji, dan lain-lain.
“APBD Karanganyar juga telah dirumuskan 2,5% untuk didistribusi kepada delapan asnaf. Saya memacu semangat agar target 2018 Rp15 miliar tercapai. Kami bantu cari peluang baru menggerakkan sedekah. Kalau ASN di Karanganyar sudah tertib membazar zakat,” paparnya. Wardoyo