Dulu Mimpinya Tidak Digubris, Kini Setiap Merapi Berulah Mbah Mardjo Dicari

    menikmati hidup di kala senjanya bersama keluarga dan rokok Tingwe (ngelinting dewe) menjadi kebahagiaan Mbah Mardjo Utomo. Joglosemarnews/ Kiki Dian
    Menikmati hidup di kala senjanya bersama keluarga dan rokok Tingwe (ngelinting dewe) menjadi kebahagiaan Mbah Mardjo Utomo.
    Joglosemarnews/ Kiki Dian

    Semasa muda, Mbah Mardjo Utomo mengaku senang berpuasa Senin, Kamis dan laku prihatin. Itulah yang mungkin dirasa membuatnya terpilih mendapatkan pesan dari Sang penjaga Merapi kalau hendak ngedunke material (memuntahkan material) (meletus-red). Pesan yang disampaikan lewat mimpi saat tidurnya.

    Hanya saja, ketika mimpi di tahun 1994 itu tidak digubris banyak orang, namun justru terbukti, membuat masyarakat setempat kini berbalik sikap. Bahkan saat ini, setiap Merapi batuk sedikit saja, atau berulah yang menimbulkan tanda tanya, Mbah Mardjo selalu menjadi jujugan. Kebanyakan  warga Turgo dan sekitarnya bertanya apakah Mbah Mardjo bertemu dengan sosok tua, bercelana komprang dan membawa tongkat yang ditengarai adalah Mbaurekso Merapi. Sama seperti sosok dalam mimpinya di tahun 1994 lalu.

    “Tahun 1997, aku pernah diprimpeni (mimpi-red), tahun 1999 juga dapat sanepan.  Tahun 2006 itu yang cukup besar, Kali Adem kena. Aku entuk ngimpi  dan diwelingi pesen sakjroning telung dino iki, Merapi arep ngedunke material. Arahe  Ngalor-Ngetan,sebagian Ngulon. Di tahun 2010 ngimpi meneh, Merapi arep ngedunke material (meletus), 4 dino iki sing ati-ati, luwih gede seko tahun 2006. Arahe Ngalor-Wetan,”ujarnya. (Tahun 1997 juga bermimpi, tahun 1999 juga dapat mimpi. Tahun 2006 itu yang cukup besar, Kali Adem kena. Aku dapat mimpi dan diberi pesan antara 3 hari ini , Merapi akan memuntahkan materialnya. Arahnya utara –Timur dan sebagian barat. Di tahun 2010 bermimpi lagi, Merapi akan mengeluarkan material, 4 hari  ini harus hati-hati, letusannya lebih besar dari 2006. Arahnya Utara-Timur).

    Setiap kali usai bermimpi dan ada sebuah pesan yang disampaikan sosok lelaki tua itu, Mbah Mardjo secepatnya menyampaikan dan menyebarkannya kepada anak, cucu, tetangga dan masyarakat. Baginya, terserah bagaimana orang lain menanggapinya, karena mimpinya adalah mimpi yang baik, dan diharapkan dapat diinformasikan kepada orang lain.  Ia pun ingin, hal tersebut  dapat menjadi upaya dalam mengurangi risiko bencana Merapi.

    Hanya saja hingga hari ini, Mbah Mardjo mengaku belum bermimpi kembali tentang Merapi. Namun satu hal yang  perlu diketahui Merapi tak pernah ingkar janji,  dengan ketinggian 2.930 M dpl (per tahun 2010) ia akan tetap meletus karena merupakan salah satu gunung teraktif di dunia. Kiki Dian