SRAGEN– Maraknya kasus percaloan CPNS yang terjadi di Sragen, memantik keprihatinan dari Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman. Selain memastikan menindaklanjuti laporan dua korban calo CPNS yang sudah masuk ke Polres, Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap aksi oknum-oknum yang menawarkan atau menjanjikan bisa membantu jadi PNS.
Hal itu disampaikan seusai mengecek laporan percaloan CPNS yang dialami Arjo Mulyono Ngadino (73) warga Dukuh Pengkol, Duyungan, Sidoharjo dan Yamti (50) warga Ngarum, Ngrampal.
Kapolres menyampaikan terkait laporan itu, saat ini tengah dilakukan pendalaman dan penyelidikan. Pihaknya juga sudah memerintahkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Selain itu, pucuk pimpinan Polres Sragen itu juga menyampaikan imbauan kewaspadaan agar kasus serupa tidak terus terulang. Menurut Kapolres, ulah oknum atau makelar itu sebenarnya sangat tidak logis di tengah kondisi proses rekrutmen pegawai pemerintah atau CPNS yang sudah menerapkan open rekrutmen seperti saat ini.
“Kan sekarang semua rekrutmen pegawai atau PNS di semua instansi pemerintah sudah menerapkan open rekrutmen. Seleksi digelar transparan, pakai sistem komputer dan hasilnya dibuka secara transparan pula,” paparnya Jumat (26/1/2018).
Dengan mekanisme seperti itu, menurutnya sangat tidak logis jika ada oknum yang menawarkan bantuan atau bisa meloloskan jadi PNS. Apalagi dengan embel-embel tarif tertentu yang nilainya puluhan hingga ratusan juta.
Kapolres bahkan menyebut jika ada oknum pegawai atau siapapun yang menawarkan itu patut diduga hanyalah modus untuk mencari keuntungan semata.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com