SRAGEN– Setelah istilah Jeglongan Sewu efektif memantik respon Pemkab terhadap jalan rusak, belakangan masyarakat Sragen utamanya pegiat media sosial disuguhi fenomena baru terkait komplain jalan rusak. Warga di beberapa wilayah yang prihatin dengan kerusakan jalan yang parah mencoba menggelitik pihak terkait dengan menggelar aksi demo serta menulis poster bertuliskan “Jalanku Tak Secantik Bupatiku”.
Istilah itu terakhir muncul di jalan Mondokan dan akhir pekan lalu, kembali ditiru oleh warga Dukuh Jubel, Karangtalun, Tanon yang mengeluhkan jalur poros menuju Gemolong empat tahun rusak parah.
Masih maraknya komplain jalan rusak dan sindiran untuk bupati, rupanya juga mengusik atensi dari Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto. Ia mengatakan komplain jalan rusak dengan menanami pohon pisang itu menurutnya bukanlah solusi yang baik.
Sebaliknya, ia berharap jika ada aspirasi sebaiknya bisa disampaikan dengan baik dan cara-cara yang aspiratif.
Menurutnya, Pemkab tidak tutup mata terkait kerusakan infrastruktur yang masih ada di sebagian wilayah. Namun Pemkab juga tak serta merta bisa menuntaskan semua jalan mengingat keterbatasan anggaran APBD.
“Pemkab saat ini sudah mendata secara keseluruhan jalan rusak yang ada di Sragen. Dan tahun 2018 akan segera diperbaiki. Jadi mohon masyarakat juga bisa memahami dan bersabar, ” paparnya kepada wartawan, Minggu (14/1/2018).
Politisi PDIP yang akrab disapa Totok itu menegaskan untuk membangun jalan dan infrastruktur dari APBD, juga ada tahapan mekanisme anggaran yang harus diikuti. Ia berharap semua elemen dan masyarakat menghornati dan memberi apresiasi dan mendukung komitmen bupati menyelesaikan problem infrastruktur dalam dua tahun pertama kepemimpinannya.
“Bahkan memberanikan langkah menggunakan pinjaman kepada bank Rp 200 miliar agar persoalan Jalan terselesaikan dalam tahun ini. Itu harusnya diapresiasi, ” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati juga meminta masyarakat sedikit lebih bersabar karena mekanisme pembangunan ada tahapannya.
”Tugas pemerintah mambuat skala prioritas, kalau sudah dianggarkan pasti dibangun,” kata Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Rabu (10/1/2018).
Yuni juga menyampaikan sebelum ada protes warga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen terlebih dahulu sudah merencanakan pengerjaan jalan tersebut melalui proses lelang. Dia meminta masyarakat bersabar dan tidak menyampaikan keluhan melalui media sosial. Wardoyo