JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Mengejutkan.. Warga Gunung Kemukus Ternyata Sangat Merindukan Penataan Wisata Religi dan Pembersihan PSK

Juru kunci makam pangeran samudera di Gunung Kemukus, Sutanto saat menunjukkan kesakralan makam tersebut, Minggu (21/1/2018). Foto/JSnews
Juru kunci makam pangeran samudera di Gunung Kemukus, Sutanto saat menunjukkan kesakralan makam tersebut, Minggu (21/1/2018). Foto/JSnews

SRAGEN– Keberadaan praktik maksiat berupa prostitusi dan karaoke berbau mesum di kompleks obyek wisata Gunung Kemukus, Sumberlawang tak selamanya membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Sebagian besar warga pribumi (istilah mereka menyebut warga yang lahir dan tinggal di Kemukus) justru mendukung wacana Pemkab yang berencana melakukan penataan Kemukus menjadi obyek wisata religi.

Mereka juga meminta Pemkab segera membersihkan secara total keberadaan warung dan karaoke yang diam-diam masih ada sebagian yang beroperasi serta menyediakan jasa perempuan pekerja seks komersial (PSK) terselubung. Ketua RT 2 Dukuh Kedunguter, Sarwo mengungkapkan hampir sebagian besar warga di lingkungan RT-nya yang satu kompleks dengan makam Pangeran Samudera, memang mendukung konsep penataan wisata religi. Terlebih selama ini,  bisnis maksiat itu sebagian besar memang dijalankan oleh pendatang,  bukan warga asli Kemukus.

Baca Juga :  Dandim Sragen Serahkan Kunci Rumah Hasil Rehab RTLH 2023

“Warga malah ingin segera direalisasikan. Terus terang kami juga jengah dengan image negatif yang selama ini melekat di Kemukus. Dengan adanya penataan menjadi wisata religi dan tidak ada praktik anak binaan (PSK) atau karaoke, warga lebih senang,” paparnya Senin (22/1/2018).

Terkait kebangkitan bisnis karaoke liar dan PSK, Sarwo tidak menampik memang masih ada namun bukan di lingkungan RT-nya. Meski tak bisa menyampaikan berapa yang beroperasi, ia menyebut praktik itu memang masih ada.

Baca Juga :  Cermin Ramadan 1444 H: Dari Jualan Toge Mbah Suyati Mampu Umroh Ke Tanah Suci

Akan tetapi menurutnya, jumlah mereka sudah jauh berkurang sejak ada perintah penutupan dari surat yang dikeluarkan Sekda Sragen November 2017 lalu. Ia juga mendesak Pemkab lebih proaktif untuk menyosialisasikan bahwa Gunung Kemukus tetap dibuka untuk kegiatan wisata ziarah religi dan yang ditutup hanya praktik prostitusi dan karaoke liar di sekitarnya saja.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com