KARANGANYAR– Belum juga ditetapkan sebagai calon, pasangan bakal cabup-cawabup Pilkada Karanganyar yang diusung PKS-Gerindra sudah digoncang prahara. Duet yang mendaftar di detik akhir Rabu (17/1/2018) malam itu kini diguncang isu penolakan dari internal Gerindra.
DPD Gerindra Jateng dan DPC Gerindra Karanganyar ternyata menolak mengakui Ida Retno Wahyuningsih sebagai kader Partai Gerindra. Perempuan yang berlatarbelakang pengusaha itu ditegaskan adalah orang di luar Gerindra yang direkomendasi DPP di detik akhir.
“Tidak ada kartu tanda anggota [KTA] atas nama yang bersangkutan. Saya tidak tahu. Tadi kan kader juga bilang enggak kenal,” kata Ketua DPC Gerindra Karanganyar, Yulianto, saat menggelar jumpa pers di kantor DPC Gerindra, Minggu (21/1/2018).
Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, juga menguatkan pernyataan Yulianto. Sriyanto mengaku dirinya sudah pernah bertemu dengan Ida yakni saat mendaftar di KPU dan itu yang pertama kali.
“Kalau saya sudah pernah ketemu. Tetapi, bukan kader kami (Gerindra) ” tutur Sriyanto.
Terkait kenapa sampai DPP merekomendasi Ida mendampingi Rohadi Widodo dari PKS, Sriyanto menegaskan hal itu merupakan dinamika politik. Namun ia menegaskan Ida muncul karena keputusan DPP Gerindra dan bukan melalui mekanisne yang sewajarnya. Selain tidak pernah diajukan DPC maupun DPD, Ida juga tak melalui proses fit and proper test terhadap Ida dengan alasan injury time.
“Waktu injury time kami pingin kader maju tapi sampai detik akhir belum ada yang pas. Itu [Ida] direkomendasi DPP. Mungkin PKS bisa meyakinkan DPP [Gerindra]. Apapun keputusan meski pahit kami terima,” imbuh dia. Wardoyo