KARANGANYAR – Bantuan program beras untuk keluarga miskin (raskin) ย yang sekarang diganti rastra di Karanganyar akan disalurkan secara nontunai mulai Maret atau April. Jika sebelumnya mereka mendapat jatah beras, ย nantinya akan diganti dengan uang tunai Rp 110.000.
Sebagai konsekuensinya, ย Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar harus membangun fasilitas pendukung, yakni warung elektronik atau e-warung. Warung itu akan melayani transaksi nontunai dari dana bantuan program beras untuk keluarga sejahtera (rastra) yang berganti nama menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Program Kementerian Sosial itu sudah berlaku di puluhan kota di Indonesia. Kabupaten Karanganyar termasuk dalam migrasi rastra ke BPNT tahap kedua. Setiap keluarga penerima manfaat akan menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) dan berisi uang Rp 110.000. Uang itu harus digunakan membeli beras dan atau telur di e-warung.
“Karanganyar termasuk tahap kedua migrasi. Saat ini kami sudah bersiap. Kami mulai membangun fisik e-warung di 12 lokasi dari usulan 26 lokasi. Pertimbangan anggaran kementerian terbatas makanya hanya disetujui 12 lokasi e-warung. Itu semua di pelosok,” kata Kepala Dinas Sosial Karanganyar, Agus Heri Bindarto kepada wartawan, ย Senin (15/1/2018).
Lokasi e-warung berada di Desa Tuban, Gondangrejo; Jaten, Jaten; Jatipuro, Jatipuro; Tlobo, Jatiyoso; Seloromo, Jenawi; Gemantar, Jumantono; Kwangsan, Jumapolo; Ngemplak, Karangpandan; Alastuwo, Kebakkramat; Karangbangun, Matesih; Girimulyo, Ngargoyoso; dan Pandeyan, Tasikmadu. Pemerintah pusat melalui Dinas Sosial memberikan stimulus kepada kelompok usaha bersama ekonomi (Kube) e-warung Rp10 juta untuk membangun fisik e-warung.
Setelah itu, Dinsos akan mengucurkan Rp 20 juta untuk melengkapi sarana dan prasarana, seperti mesin gesek, jaringan listrik baru, vakum, timbangan, gerobak, dan lain-lain. Agus menjelaskan mekanisme pembelian beras dan atau telur di e-warung.
“Ada 56.802 keluarga penerima manfaat yang akan memanfaatkan program itu. Mereka silakan membeli beras dan atau telur ke e-warung. Yang mana, nanti 112 pendamping akan mengarahkan. E-warung juga hanya melayani sesuai arahan pendamping untuk memastikan stok,” tutur dia.
Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Sosial Dinsos Karanganyar, Marno, menambahkan penjelasan tentang pelaku usaha e-warung. Mereka akan mendapatkan pembinaan teknis dari Kemensos. Setiap Kube e-warung beranggotakan sepuluh orang. Mereka akan mendapat pelatihan IT. Selain itu, pengelola e-warung bebas menentukan penyetor beras dan telur.
“Silakan ambil dari petani dan peternak sekitar. Dengan catatan kualitas bagus dan sesuai. Yang penting jangan sampai harganya lebih mahal dari harga pasar. Swakelola atau menentukan kebijakan sendiri. Tetapi tetap ada uji kelayakan,” ungkap Marno. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com