PADANG-Ratusan mahasiswa menghadiri Road Show Capaian 3 Tahun Presiden Jokowi-Wapres JK di Convention Hall, Universitas Andalas (Unand), Selasa (20/2/2018).
Dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (21/2/2018), di kampus tertua di luar Pulau Jawa ini, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho memaparkan beberapa topik hit nasional. Meliputi Pembangunan Desa, Pengentasan Kemiskinan, Kesehatan dan Gizi, Reforma Agraria, serta Perhutanan Sosial.
Talk show yang dipandu Enda Ginting dari Kantor Staf Presiden ini juga menghadirkan pembicara lain seperti guru besar jurusan Sosiologi FISIP Unand Afrizal, Ketua Nagari Development Center (NDC) – Unand Eri Gas Ekaputra, serta dua penanggap yakni Pemimpin Redaksi Padang Ekspres Heri Sugiarto, dan Walinagari Sungai Kamuyang Ketua Forum Walinagari (Forwana) Provinsi Sumatera Barat, Irmaizar.
Yanuar Nugroho menegaskan, masalah pembangunan bukan menyangkut hidup satu atau dua orang tapi banyak orang. Itulah pentingnya pemerataan dan pembangunan berkeadilan.
“Saya bangga berdiri di sini karena Sumatera Barat punya ketimpangan paling rendah 0.312. Demikian pula angka kemiskinan Sumbar termasuk paling kecil di Indonesia,”papar dia.
Dia menguraikan, provinsi dengan angka kemiskinan paling tinggi di Indonesia yakni Jawa Timur. Di Sumbar, hanya Kabupaten Solok dan Mentawai yang angka kemiskinan di atas 10 persen. Kabupaten kota lain angka kemiskinannya hanya 1 digit.
Doktor bidang inovasi teknologi dan perubahan sosial dari Manchester Business School ini menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di angka 5,1 persen. Ekonomi stabil membuat perekonomian tumbuh, UMKM berkembang. Kondisi ini jauh lebih baik dari negara-negara lain
Terkait utang luar negeri, Yanuar menekankan, kemampuan membayar utang luar negeri kita masih baik, karena rasionya masih di bawah batas 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, utang Indonesia juga digunakan untuk sektor produktif. Bukan untuk konsumsi, atau berutang untuk membayar utang sebelumnya atau bahkan hanya untuk membayar bunga.
Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni menyatakan, sebuah kehormatan Universitas Andalas menjadi tuan rumah diskusi berskala nasional. Dia menegaskan, Universitas Andalas memiliki 30 ribu mahasiswa, 1400 dosen, dengan kampus seluas 500 hektar. Sebanyak 4500 mahasiswa ditempatkan di nagari-nagari dalam KKN Tematik, membangun desa sesuai bidang ilmu para mahasiswa.
“Silahkan mahasiswa memberikan kritik membangun pada pemerintah. Sampaikan dalam diskusi, jangan hanya aksi di jalan,” kata profesor yang meraih gelar doktor ekonomi di Universiti Sains Malaysia, itu.
Kegiatan menyambangi kampus itu tidak hanya dilaksanakan di satu atau dua perguruan tinggi. Road Show serupa telah digelar di Universitas Gajah Mada, Desember 2017, dan Universitas Padjajaran Bandung, pekan lalu. Direncanakan, pekan depan kegiatan serupa berlangsung di Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Mataram di Nusa Tenggara Barat. Aris Arianto
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com