KARANGANYAR– Pemkab Karanganyar memenuhi janjinya untuk langsung merespon komplain warga Perumahan Fajar Indah Colomadu, Karanganyar yang memprotes dan mendesak penutupan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di dekat perumahan itu. Selain menerjunkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab juga langsung mengirim eskavator dan truk untuk mengeruk tumpukan sampah yang selama berbulan-bulan meresahkan warga perumahan.
Menurut tokoh Perum Fajar Indah, Anton, tim dari DLH Selasa (6/2/2018) pagi langsung mengecek ke lokasi TPS yang memicu protes itu. Saat melakukan pengecekan, tim juga menyampaikan bahwa TPS itu memang harus ditutup.
“Selain itu, tadi juga langsung dikirim eskavator untuk mengeruk tumpukan sampah yang sudah lima bulan menggunung. Warga perumahan merespon positif keluhan kami langsung ditindaklanjuti,” paparnya Selasa (6/2/2018).
Meski demikian, ia bersama warga lain tetap berharap wacana penutupan TPS segera direalisasi. Sambil menunggu pencarian lokasi, warga tak masalah jika sementara ditangani dengan pengangkutan rutin jarak jauh.
“Malam ini, tokoh-tokoh akan kembali rapat membahas respon Pemkab untuk menutup TPS. Warga memang sangat berharap segera dilakukan, ” terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi menyampaikan terkait persoalan itu, Pemkab melalui dinas terkait sebenarnya sedang mengupayakan untuk mencari lahan pengganti yang akan digunakan sebagai solusi TPS baru.
Akan tetapi ada problem yang dihadapi yakni sulitnya mencari lahan pengganti di sekitar wilayah Colomadu.
“Sementara baru mencari alternatif lokasi sekitar Colomadu. Tapi juga sulit, ” paparnya.
Sebagai alternatif sementara, Pemkab akan segera menindaklanjuti keluhan warga itu dengan pengangkutan rutin sampah di TPS itu jarak jauh.
Solusi ini dinilai paling logis dilakukan sementara sehingga tidak ada tumpukan sampah di TPS itu sembari menunggu solusi pencarian lahan pengganti.
“Segera nanti ada solusi angkut rutin jarak jauh, ” jelasnya.
Sebelumnya, warga Perumahan Fajar Indah Colomadu, Karanganyar mendesak agar Pemkab menutup lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) di tepi Jalan Permata Timur, tepatnya di Perumahan Fajar Permata. Pasalnya keberadaan TPS yang belakangan makin menggunung sampahnya itu sudah semakin meresahkan warga perumahan terutama dampak bau dan lalat yang ditimbulkan. Wardoyo
