SRAGEN– Setelah melalui perjuangan keras dengan biaya hasil buka servis elektro sampingan, TAB menamatkan bangku SMA di Solo dengan nilai lumayan bagus. Namun di tengah darah kecintaan elektro serta mesinnya yang sangat besar, mendadak setamat SMA ia sangat terobsesi bisa masuk Akabri.
Ia pun mencoba peruntungan mendaftarkan Akabri namun gagal. Kemudian ia mendaftar ujian perguruan tinggi negeri dan diterima di Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang. Sayang, saking kecewanya gagal masuk Akabri, dia sampai lupa tanggal daftar ulang di Undip.
“Saat ingat daftar ulang, tanggalnya sudah lewat akhirnya bablas langsung dianggap gugur. Setelah itu saya pilih di rumah dulu. Menenangkan pikiran. Baru ikut ndaftar Akabri tahun berikutnya, dan Alhamdulilah ternyata belum diparingi rejeki. Gagal lagi, sampai tahun ketiga, ternyata juga nggak masuk Akabri. Saking pinginnya masuk Akabri, saya sampai frustasi waktu itu,” kenang TAB.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com