SOLO-Masjid Raya Solo mulai dibangun. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama, Senin (5/2/2018). Peletakan batu pertama dilakukan oleh ketua umum Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Achmad Purnomo. Prosesi peletakan batu pertama juga dikuti sejumlah pejabat baik dari Pemprov Jateng, Pemkot Surakarta, Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa dan sejumlah tokoh Ormas Islam di Kota Solo. Acara tersebut disaksikan oleh Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo bersama jajaran pejabat dari pemerintah Kabupaten di wilayah eks-Karesidenan Surakarta serta jajaran aparat TNI dan Polri.
Di sela acara, Achmad Purnomo yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Surakarta mengemukakan, pembangunan masjid raya di pinggir jalan protokol Slamet Riyadi ditargetkan selesai dalam waktu 2 tahun. Adapun anggaran pembangunan masjid mencapai Rp 151 miliar. Masjid Raya Taman Sriwedari nantinya dapat menampung hingga 7.600 jemaah.
“Alhamdulillah, hari ini Masjid Taman Sriwedari resmi mulai dibangun. Semoga pembangunannya bisa selesai sebelum dua tahun,” kata Purnomo.
Lebih jauh, ia menjelaskan, pembangunan masjid tidak menggunakan anggaran dari APBN maupun APBD. Anggaran untuk pembangunan masjid raya ini dari hasil sumbangan para donatur dan sejumlah CSR dari perusahaan. Anggaran tersebut bisa saja lebih hingga tak terbatas sesuai dengan sumbangan yang didapat.
Purnomo juga menjelaskan, sesuai desain, masjid yang berada di jantung Kota Solo dibangun di atas lahan seluas 17.200 meter persegi. Nantinya masjid tersebut akan dilengkapi dengan lima menara. Satu menara akan dibangun setinggi 114 meter sesuai dengan jumlah surat di dalam Alquran. Menara tersebut juga rencananya dilengkapi dengan lift.
“Melalui menara itu, masyarakat dapat melihat Kota Solo dari ketinggian 114 meter,” kata dia.
Pada bagian lain, Walikota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo mengatakan, pembangunan Masjid Taman Sriwedari disesuaikan dengan fungsi di kawasan tersebut. Hal itu telah sesuai dengan master plan perencanaan dan penataan pembangunan Kota Solo yang telah disusun oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta.
Menurut Rudy, pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari merupakan permohonan dari masyarakat yang menginginkan adanya masjid raya di pinggir jalan protokol.
“Sebenarnya pembangunan masjid (Masjid Raya Taman Sriwedari) juga berawal dari permohonan masyarakat yang menginginkan ada masjid raya di pinggir jalan protokol. Meski saat ini sudah ada Masjid Agung, namun lokasinya tidak berada di pinggir jalan protokol namun masuk ke area Alun-alun Utara,” imbuh Rudy. Satria Utama