Beranda Umum Nasional Pertarungan Jokowi Vs Prabowo Bakal Terulang dalam Pilpres 2019

Pertarungan Jokowi Vs Prabowo Bakal Terulang dalam Pilpres 2019

Ilustrasi

JAKARTA – Setelah lima tahun berjalan, pertarungan dan rivalitas Jokowi dan Prabowo tampaknya bakal terulang kembali pada Pilpres 2019 mendatang.

Poltracking Indonesia memprediksi bakal ada dua pasang calon dalam Pilpres 2019. Memang ada kemungkinan muncul tiga  skenario dalam Pilpres 2019. Skenario pertama, Poros Jokowi akan melawan Poros Prabowo Subianto.

Poros kedua, Poros Jokowi akan melawan poros Prabowo yang berkoalisi dengan Poros Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Poros ketiga, yakni  Poros Jokowi dan Prabowo akan melawan koalisi SBY.

Hal tersebut didasarkan atas presidential threshold sebesar 20 persen kursi. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan poros Jokowi akan diusung PDIP, Golkar, Hanura, NasDem, dan PPP.

Sementara poros Prabowo Subianto akan diusung Gerindra dan PKS.

Kemungkinan untuk poros SBY yang diprediksi bakal mengusung putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono cukup kecil peluangnya.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Tom Lembong Tuding Naskah Saksi Ahli Pihak Kejagung Plagiat, Kejagung Bantah

Poros SBY ini akan diusung PKB, PAN, dan Demokrat.

“Poros SBY bisa berdiri jika PAN dan PKB bergabung. Kalau PAN tetap ke Prabowo akan gugur atau PKB ke Jokowi, gugur,” kata Hanta di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (18/2).

Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menilai kemungkinan terjadinya poros ketiga kecil. Figur Jokowi dan Prabowo masih paling mendominasi bursa pencalonan presiden. Sehingga Fadly menyatakan akan kembali terjadi ulangan kontestasi di 2014 lalu.

“Sejauh ini yang dominan pak Jokowi sebagai pertahana dan pak Prabowo. Prabowo belum nyatakan maju tapi kami di Gerindra menunjukan kesiapan dan mendorong beliau maju sebagai presiden,” kata Fadli pada kesempatan yang sama.

Politisi Demokrat, Roy Suryo pun memiliki keyakinan yang sama, Roy menilai kecil kemungkinan terjadi pertarungan tiga calon. Selain itu, Roy menegaskan saat ini AHY belum menyatakan atau didorong sebagai calon presiden maupun wakil presiden.

Baca Juga :  Cak Imin Disarankan Stop Kamuflase Kebijakan dengan Satgas Judi Online

“Itupun kemungkinan yang cukup kecil kalau dilihat dari hasil ini. Kemungkinan besar hanya ada dua pasangan,” kata Roy. Tribunnews