SRAGEN– Para pengguna kartu telepon seluler Telkomsel di wilayah Sragen Barat mengeluhkan kualitas sinyal yang berubah menjadi lemot. Mereka pun meminta pihak provider meningkatkan kualitas sinyal agar tidak mengecewakan pelanggan.
Keluhan itu mencuat sejak memasuki tahun 2018. Lemahnya kualitas sinyal dirasakan utamanya oleh pelanggan di wilayah pedesaan.
“Padahal sebelumnya sinyal bagus dan kuat. Ya baru akhir-akhir beberapa bulan ini sinyal berubah mulai payah. Dulu di dalam rumah pun kuat, sekarang telepon atau terima telepun harus keluar rumah. Itu pun kadang sinyalnya putus-putus, ” ujar Heri (25) pengguna Telkomsel asal Desa Kecik, Tanon.
Ia menggambarkan jika dulu sinyal di dalam rumah bisa 4G, sekarang paling banter hanya H+. Kadang sinyal juga hilang muncul hilang muncul sehingga sangat mengganggu kenyamanan.
“Susahnya kalau pas mau telepon atau terima telepon, kadang nggak dengar suaranya. Tiba-tiba mati karena sinyal nggak ada, ” timpal Nita, pengguna Telkomsel asal Pilang, Pengkol, Tanon.
Keluhan senada dirasakan oleh pengguna Telkomsel di wilayah Sidoharjo. Ari Hidayat, warga Dukuh Ngemplak, Taraman, Sidoharjo juga mengeluhkan kualitas sinyal yang mulai lemah belakangan ini.
“Kadang kuat, kadang hilang. Padahal dulu-dulu juga enggak begini. Kami hanya berharap dari Telkomsel bisa memperbaiki kualitas sinyal biar tidak mengecewakan pelanggan, ” tukasnya.
Keluhan soal sinyal juga dibenarkan oleh pemilik konter. Salah satu pemilik konter di Gawan, NG, mengaku memang banyak mendengar keluhan dari pelanggan Telkomsel soal kualitas sinyal yang belakangan menurun.
“Enggak cuma satu dua, hampir pemakai kadang sebelum beli kartu atau pulsa atau kuota mesti sambat kok sinyalnya berubah lemah. Saya juga nggak bisa jawab wong nggak tahu penyebabnya apa. Yang jelas memang sejak masuk awal tahun 2018 itu sinyal Telkomsel memang agak melemah, ” tukasnya. Wardoyo