KARANGANYAR– Karena dinilai tidak produktif dan selalu membebani anggaran Apotek Sukowati, salah satu badan usaha milik Pemkab Karanganyar, dikerjasamakan dengan pihak ketiga, dalam hal ini, Kimia Farma. Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan di ruang anthurium rumah dinas bupati, Selasa (06/02/2018).
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kepada wartawan mengatakan, selama ini, apotik Sukowati tidak optimal dan tidak produktif. Menurut bupati, dikelola seperti apapun, apotek Sukowati tidak bisa berkembang. Bahkan, lanjut bupati, apotek ini sempat akan ditutup, karena selalu membebani anggaran.
“Apotik Sukowati tidak produktif dan selalu membebani. Untuk itu, kita melakukan kerjasama dengan Kimia Farma untuk mengelola apotik tersebut. Seluruhnya dikelola Kimia Farma. Pemkab hanya menerima bagi hasil,” kata bupati, Selasa (06/02/2018).
Sementara itu, informasi yang dihimpun, selama ini, apotik Sukowati , tidak memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan asli daerah (PAD) Karanganyar. Jumlah penyertaan modal tidak sebanding dengan pendapatan yang diberikan oleh pengelola.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma, Imam Faturrahman, mengatakan, kerjasama dan pengambilalihan apotik Sukowati ini akan direalisasikan tahun ini. Meneurutnya, managemen pengelolaan sepenuhnya dilakukan oleh Kimia Farma.
“Akan kita realisasikan tahun ini. Bentuk kerjasamanya bagi hasil,” katanya. Wardoyo