KARANGANYAR – Revitalisasi Eks Pabrik Gula Colomadu menjadi De Tjolomadoe saat ini baru sampai pada tahap satu.
Direktur Komersial PT PP Properti Tbk, S Linda Gustina menjadi di De Tjolomadoe akan dibangun sekitar tujuh venue.
“Venue tersebut nantinya terdiri dari sejumlah ruangan yang diberi nama dengan nama asli ruangan saat menjadi PG Colomadu,” ujarnya kepada wartawan saat jumpa pers di PG Colomadu Karanganyar, Selasa (20/3/2018).
Venue tersebut yaitu Stasiun Gilingan yang akan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, dan Stasiun Ketelan sebagai area Food and Beverage (F&B).
Lantas adapula Stasiun Penguapan sebagai area Arcade, dan Stasiun Karbonatasi sebagai area Art & Craft.
De Tjolomadoe juga dilengkapi dengan Besali Café (F&B), Tjolomadoe Hall (concert hall), dan Sarkara Hall (multi-funtion hall).
Pada tahap satu ini, revitalisasi dilakukan dengan luas bangunan 1,3 ha di atas lahan 6,4 ha di atas lahan gedung ex pabrik gula.
“Revitalisasi dilakukan dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historical yang ada, untuk dimanfaatkan menjadi venue bernilai sejarah dan manfaat commercial,” tutur Wahyono Hidayat selaku Direktur Utama PT Sinergi Colomadu.
PT Sinergi Colomadu sendiri dibentuk dari sinergi PT Sinergi Colomadu sendiri dibentuk dari sinergi PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), serta PT Jasa Marga Properti.
Selama proses renovasi berlangsung, sejumlah event telah dilaksanakan oleh PT Sinergi Colomadu.
Hal tersebut dilakukan untuk upaya eksistensi De Tjolomadoe sebagai ruang wisata kreatif dan inovasi baru.
.