SRAGEN- Banyaknya anggota DPRD Sragen yang mangkir dari agenda sidang paripurna membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2017 Rabu (28/3/2018), mengundang reaksi minir dari masyarakat dan aktivis. LSM Formas mempertanyakan kinerja DPRD Sragen yang dinilai terkesan malas-malasan ketika menjalankan tugas untuk sidang paripurna, namun begitu semangat dan aktif ketika agenda nglencer kunjungan luar kota.
Sorotan itu datang dari Ketua Divisi Hukum dan HAM LSM Forum Masyarakat Sragen (Formas), Sri Wahono. Ia sangat menyayangkan kedisiplinan anggota DPRD Sragen yang makin mengesampingkan tugasnya untuk mengikuti sidang paripurna. Padahal agenda paripurna itu dinilai penting lantaran membahas anggaran dan evaluasi terhadap pengelolaan APBD dan kinerja pemerintahan.
Ia juga menyesalkan aura kemalasan para wakil rakyat untuk hadir paripurna yang terkesan sangat kontras dengan semangat mereka ketika melakukan agenda kunjungan kerja (kunker).
“Ya prihatin saja. Kenapa kalau Kunker mereka terlihat guyub rukun dan gairahnya menggebu-gebu. Sepertinya semangat sekali nglencer memakai uang rakyat sampai-sampai nggak pernah ada yang absen. Giliran paripurna dan sidang membahas anggaran rakyat dan evaluasi kinerja pemerintahan, kok nelat dan rame-rame mangkir datang,” tukasnya.
Ia juga menilai sidang paripurna apalagi pembahasan anggaran, itu sangat krusial lantaran menyangkut kepentingan masyarakat Sragen. Karenanya jika perilaku itu tak segera dirubah, ia mengusulkan agar agenda kunjungan kerja DPRD sebaiknya dikaji ulang bahkan dihapus saja lantaran dianggap tidak efektif dan hanya menghamburkan anggaran.
“Ya kalau Kunker memang sebagian besar hampir selalu ikut. Jarang sekali yang absen. Tapi giliran paripurna ada yang telat, bahkan ada yang nggak hadir. Memang di Tatib membolehkan tidak ikut paripurna asalkan tidak enam kali berturut-turut, tapi kan paripurna itu juga penting apalagi yang membahas anggaran seperti tadi,” ujar Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto diamini Ketua Fraksi PKB, Faturahman.
Sorotan itu mencuat menyusul agenda paripurna pemandangan umum Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2017 Rabu (28/3/2018), diwarnai banyak kursi legislator yang kosong. Dari 45 DPRD, tercatat ada sekitar 19 anggota DPRD yang mangkir.
Tak hanya itu, sebagian yang hadir pun juga terlambat dari jadwal sehingga agenda rapat terpaksa harus diskors hampir satu jam menunggu jumlah anggota mencapai kuorum sehingga sidang molor hampir dua jam lebih. Wardoyo
