SRAGEN- Kecelakaan tragis terjadi di jalur Tanon-Sumberlawang tepatnya di depan gapura masuk Desa Karangtalun, Tanon, Senin (19/3/2018) yang menewaskan buruh tani asal Karangtalun, Mbah Darti (60), seolah menguak misteri kerawanan di titik tersebut. Pasalnya, lokasi depan Gapura Karangtalun selama ini sudah sering terjadi kecelakaan dan tak jarang banyak merenggut korban jiwa.
Menurut warga sekitar, Mbah Darti bukan korban pertama, karena sudah banyak kejadian kecelakaan di titik yang sama. Bahkan menurut Sanem, pemilik warung di dekat lokasi, menuturkan dari catatannya, sejak 2017 sampai 2018 ini setidaknya ada tujuh warga dari wilayah Dukuh Karang, Desa Karang Talun, atau warga Desa Gading di sebelahnya, yang menjadi korban kecelakaan saat hendak menyeberang.
“Rata-rata ditabrak dari belakang dan sebagian besar mau berangkat ke sawah atau pas pulang dari sawah. Memang sering sekali kecelakaan di sini. Saya saja sampai tom-tomen (terbayang-bayang) karena sebentar-sebentar kecelakaan terus,” paparnya Selasa (20/3/2018).
Senada, Suwanto (23) warga Dukuh Karang juga menuturkan titik di Depan Gapura Karangtalun itu memang sangat rawan kecelakaan. Selain menjadi pintu masuk ke seberang jalan, banyaknya petani dan warga yang menyeberang juga memunculkan kerawanan di tengah kondisi jalur yang makin ramai.
“Ngeri juga Mas. Sudah banyak yang jadi korban di sini. Ada beberapa yang sampai meninggal juga. Kadang yang kasihan kalau kejadiannya malam, penabrak kadang kabur. Kemarin itu saja kalau nggak konangan warga, penabrak Mbah Darti juga mau kabur,” tuturnya.
Ia maupun warga sangat berharap pihak terkait bisa sedikit lebih peduli terhadap kerawanan di titik itu. Setidaknya dengan memasang peringatan agar pengendara bisa lebih mengurangi kecepatan sehingga menekan potensi kecelakaan.
“Saya minta pihak terkait dan kepolisian untuk membantu kami memasang papan hati hati bagi pengendara yang melintas. Karena jalur sini banyak warga yang nyebereng ke sawah setiap hari. Kebanyakan sawahnya di seberang jalan. Moga ini bisa didengar pejabat yang di atas sana,” tuturnya. Wardoyo