WONOGIRI-Kapasitas Bendung Gondangyoso, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno kini tinggal 10 persen dari normal. Hal ini disebabkan adanya tumpukan lumpur atau sedimentasi pada dasar bendung serta kerusakan pada bangunan bendung.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Wonogiri, Bendung Gondangyoso normalnya bisa mengairi lahan sekitar 800 hektare. Namun gara-gara ada sedimentasi, kapasitas tinggal 10 persen, sekitar 80 hektare. Jumlah lumpur yang memenuhi dasar bendung mencapai 1200 meter kubik.
Kepala DPU Wonogiri, Sri Kuncoro, Jumat (23/3/2018), menyatakan siap merehabilitasi Bendung Gondangyoso Sendangrejo Kecamatan Baturetno. Dengan dibiayai pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) Rp 1,8 miliar lebih diharapkan bendung tadah hujan itu akan lebih optimal dalam mengoncori lahan pertanian hingga 600 hektare.
Dia menyebutkan jika dimaksimalkan Bendung Gondangyoso, sebenarnya mampu mengairi lahan sawah hingga 800 hektare. Namun karena kondisinya yang rusak serta penuh sedimentasi membuatnya tak bisa maksimal.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPU Wonogiri, Bowo Dwi Hartono, mengatakan, tahun ini sektor pengairan di daerah tersebut mendapatkan kucuran DAK 2018 sebesar Rp 7,5 miliar lebih. Dari angka itu, untuk pengerjaan 10 paket atau proyek, dimana dana terbesar Rp 1,8 miliar dialokasikan untuk rehab Bendung Gondangyoso Desa Sendangrejo Kecamatan Baturetno ini.
“Selain untuk membangun jaringan irigasi sepanjang 800 meter lebih kami juga akan mengeruk lumpur yang selama ini memenuhi bendung hingga sebanyak 1.200 meter kubik,” kata dia. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















