SEMARANG – Jajaran Polsa Jateng hingga kini masih memburu 30 driver taksi online. Hal itu dilakukan terlait adanya hacker aplikasi transportasi online yang kemudian mencari keuntungan pribadi tanpa harus mengemudi, Direktorat Reserse Kriminal Khusu (Ditreskrimsus) Polda Jateng memiliki imbauan kepada penyedia jasa aplikasi.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Lukas Akbar Abriari ketika ditemui dalam sertijab Wakapolda Jateng, Rabu (21/3/2018) menjelaskan cukup simpel untuk bisa meretas aplikasi transportasi online Grab.
“Saya nggak bilang aplikasinya lemah mudah diretas, tapi layaknya sebuah program memang harus selalu ada pembaharuan, jika tidak maka akan mudah diretas,” jelas Lukas.
Ia memaparkan, saat ini yang sudah diungkap memang peretasan dalam satu penyedia jasa aplikasi yakni Grab. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan aplikasi lain sebenarnya juga ada.
“Saat ini memang perusahaan aplikasi grab saja, ya mungkin saja yang lain juga ada tapi mungkin nggak lapor,” tambahnya.
Ia mengimbau untuk setiap penyedia jasa aplikasi selalu memperbarui sistemnya.
“Mungkin kalau tidak segera dibenahi aplikasinya ya segera muncul yang lain karena ternyata cukup simpel untuk bisa mengoprek aplikasi tersebut,” paparnya.
Ia mengungkap berdasar keterangan tersangka yang sudah di tahan, di Semarang masih ada 30 pengemudi yang menggunakan aplikasi yang dibuat hacker, atau lebih akrab disebut aplikasi Tuyul.
“Kita sedang menelusuri 30 itu terdeteksi di Semarang, tapi setelah ada yang tertangkap mereka tiarap semua. 30 driver itu sedang kami buru,” pungkasnya. #Tribunnews