JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Sudirman Said-Ida Fauziah Galang Dana Kampanye dengan Saweran Jateng

Tribunnews.com
   
Tribunnews.com

SEMARANG- Dalam rangka menggalang partisipasi masyarakat dalam membantu biaya kampanye yang dianggap mahal, Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Said dan Ida Fauziah meluncurkan saweranjateng.id.

“Saya bukan orang yang punya uang, selama ini biaya kampanye saya dari saweran. Ini juga untuk menghindari korupsi” kata Sudirman saat kegiatan deklarasi politik saweran di Hotel Patrajasa, Minggu (8/4/2018).

Sudirman mengaku senang ada relawan yang berinisiatif dengan kegiatan Gasebu (gerakan Rp 10.000). “Kami mengetuk kerelaan warga, tidak ada paksaan. Kami bereksperimen semoga ada respons yang baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, nantinya hasil saweran itu akan dipakai untuk membiayai kampanye dalam pemenangannya. Selain itu, juga akan digunakan untuk mendanai perjalanan dan sosialisasi bersama relawan, pengadaan alat peraga kampanye (APK) dan biaya operasional kampanye yang dilakukan relawan. Dia menegaskan, hasil saweran itu tidak akan digunakan untuk orientasi pribadi, tetapi untuk kepentingan masyarakat dan relawannya.

Baca Juga :  Supra 125 Digasak Megapro Patah Jadi 2, Pengendara Tewas di Lokasi

Sudirman membantah bahwa dirinya maju pemilihan gubernur Jawa Tengah tanpa dibiayai partai pengusungnya. Dia juga menampik soal uang yang dimilikinya sudah habis untuk pencalonannya ini. Ia menegaskan dirinya bukan pengusaha kaya yang bisa mengeluarkan uang sewaktu-waktu.

“Habis ya dicari lagi (dana kampanye). Kalau ini berhasil maka akan menjadi contoh bagi daerah lain,” katanya. Menurut dia, politik tidak dilihat sebagai cara untuk mengincar jabatan tetapi pengabdian. “Kalau politik memperoleh jabatan dengan berbagai cara, apalagi korupsi, maka akan membatalkan niatnya.”

Komandan Relawan Sudirman-Ida, Arie Sadewo mengatakan peluncuran saweranjateng.id baru dilakukan karena menunggu momentum yang tepat. Kata dia, Sudirman bukan orang kaya yang bisa membiayai kampanye politiknya sendiri.

“Rakyat membiayai kampanye untuk kampanye pemimpinnya, bukan pemimpin yang kampanye membiayai rakyatnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelaku Pencurian di Alfamart Semarang Masih Buron Polisi

Dia pun menjelaskan Gasebu adalah istilah. Semua orang bisa menyumbang semampunya sesuai dengan aturan dari Komisi Pemilihan Umum. “Kami sudah konsultasikan yang terbaik gimana batas maksimal boleh nyumbang sesuai aturan,” kata Arie.

Apabila strategi mendapatkan sumbangan itu mendapat respons masyarakat, Arie mengatakan, hal itu akan menjadi salah satu sarana pendidikan politik yang baik. Artinya, Sudirman Said melakukan kontrak sosial dengan masyarakat luas, ketimbang melaksanakan kontrak implisit dengan orang tertentu.

“Jangan sampai ada transaksi diam-diam, malah bahaya itu, nanti ada kepentingan tertentu,” tutur Arie. Sebagai transparansi, dia melanjutkan, akan diaudit akuntan publik dan jika memungkinkan hasilnya akan dipublikasikan berapa dana yang masuk. “Berikutnya, sawerannya bisa untuk membiayai kepemimpinan daerah, semua sektor. Ini untuk kebaikan kok,” ujar Arie.

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com