Beranda Daerah Karanganyar UNBK Karanganyar Sempat Kacau, Dewan Minta Tak Paksakan Ujian Komputer

UNBK Karanganyar Sempat Kacau, Dewan Minta Tak Paksakan Ujian Komputer

Ilustrasi UN. Foto/Tribunnews
Ilustrasi UN SMP. Foto/Tribunnews

KARANGANYAR-  Secara keseluruhan, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Karanganyar, berlangsung relatif lancar. Tingkat kehadiran peserta UNBK juga mencapai 100 persen.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (26/04/2018).

Menurut Tarsa, hingga hari terakhir pelaksanaan UNBK, tidak ditemukan adanya kendala yang berarti. Satu-satunya kendala dalam pelaksanaan UNBK di Karanganyar, hanya persoalan seperti masalah teknis terkait komputer dan server, yang mengalami loading cukup lama hingga 5 menit.

Namun, permasalahan saat loading tersebut juga berbanding lurus dengan penyesuaian waktu ujian bagi para siswa.

“Kalau adanya permasalahan di komputer itu, offline 5 menit secara otomatis ada penambahan waktu selama lima menit dari pusat,” kata Tarsa, Kamis (26/04/2018)

Lebih lanjut Tarsa menjelaskan,  terkait listrik semua lembaga sekolah negeri dan swasta tidak mengalami masalah, karena sudah mengantisipasinya dengan menggunakan jenset.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Untuk antisipasi pemadam listrik, seluruh lembaga sudah menyiapkan genset, meskipun kita sudah MoU dengan PLN tetapi saya tetap menghimbau seluruh lembaga untuk menyediakan genset,” jelasnya.

Meskipun tidak menemukan kendala, namun segala hal terkait UNBK akan tetap menjadi bahan evaluasi pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs di Kabupaten Karanganyar.

“Dari pelaksanaannya menjadi bahan evaluasi,” tandasnya.

Sementara itu, ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, mengatakan, fenomena mobilisasi peserta UNBK tahun 2018 ini, menjadi catatan dan evaluasi tersendiri. Menurut Endang, dari 103 SMP, 54 sekolah diantarnya melaksanakan UNBK dengan menumpang ke sekolah lain, 24 sekolah UNBK secara mandiri serta 25 sekolah melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).  Para peserta UNBK dari 54 sekolah ini , harus di mobilisasi ke sekolah yang memiliki laboratorium komputer.

“ Fenomena mobilisasi siswa saat UNBK masih sangat dominan. Hal ini mengakibatkan para peserta UNBK tidak nyaman dan konsentrasi mereka menjadi terganggu. Ini harus menjadi perhatian. Jika memang belum mampu melaksanakan UNBK, jangan dipaksakan. Toh ujian kertas juga tidak masalah,” tegasnya. Wardoyo