KUALA LUMPUR – Kemenangan bersejarah ditorehkan oleh mantan perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin oposisi Mahathir Mohamad dalam pemilihan umum yang digelar pada Rabu (9/5/2018).
Dilansir dari BBC, komisi pemilihan umum menyatakan, koalisi oposisi yang dipimpin Mahathir telah memenangkan 115 kursi, atau di atas lebih dari cukup untuk memenangkan pemilu. Calon perdana menteri Malaysia harus mengamankan minimal 112 kursi dari 222 kursi Parlemen.
Dengan hanya beberapa kursi yang tersisa untuk dihitung, hasil sementara menunjukkan oposisi Pakatan Harapan telah mendominasi hasil perhitungan suara.
Sejauh ini, koalisi pemerintah Barisan Nasional mencatatkan perolehan sebanyak 79 kursi, sementara Pakatan Harapan memenangkan 115 kursi.
Mahathir (92) mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun.
Koalisi Barisan Nasional dipimpin oleh petahana Perdana Menteri Nasional Najib Razak, yang juga merupakan mantan anak didik dari Mahathir.
“Kami tidak balas dendam, kami ingin memulihkan aturan hukum,” kata Mahathir dalam konferensi pers, Kamis (10/5/2018), pukul 02.45 dini hari waktu setempat.
Dia berharap, upacara pelantikan dapat dilaksanakan pada Kamis (10/5/2018). Dengan kemenangan Mahathir dalam pemilu Malaysia, dia bakal menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
Para pendukung oposisi Pakatan Harapan tumpah ruah ke jalan untuk merayakan kemenangan Mahathir. The Star Malaysia melaporkan, koalisi telah dihubungi Istana, yang menyatakan akan mengakui hasil resmi pemilu setelah diumumkan oleh komisi pemilihan umum.
“Istana telah menghubungi kami, karena mereka mendengar bahwa kami telah mencapai suara mayoritas,” ucap Mahathir.
Setelah perdana menteri dilantik dan ditunjuk sebagai perdana menteri secara resmi, Mahathir dapat menunjuk wakilnya serta menteri-menteri lainnya.
Dia menginginkan transisi damai dari pemerintah yang berkuasa saat ini. Terkait sejumlah skandal yang melibatkan Najib, dia menyatakan Pakatan Harapan bakal mengembalikan aturan hukum.
“Jika ada yang melanggar hukum, termasuk wartawan, mereka akan diseret ke pengadilan,” ucapnya.