JAKARTA – Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yaitu Ardian Sopa mengatakan ada lima partai gurem dengan elektabilitas rendah pada pemilihan presiden (Pilpres) dan Pileg 2019. Prediksi itu didasarkan hasil survei elektabilitas yang sudah dilakukan.
“Mereka tidak terasosiasi dengan calon presiden yang punya figur kuat,” kata Ardian di kantornya, Selasa (8/5/2018).Ardiam juga menyebut penyebab lima partai itu akan meraih suara jeblok adalah tidak adanya program dari partai itu yang dikenal publik.
Siapa partai-partai itu? LSI Denny JA menyampaikan dalam rilis hasil survei pada 28 April hingga 5 Mei 2018 dengan 1200 responden di seluruh Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah multistage random sampling dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner.
Lima partai itu adalah PAN, Nasdem, PKS, Perindo dan PPP. Dari 5 parpol itu, tiga partai diketahui selama ini merapat ke pemerintahan yakni Nasdem, Perindo dan PPP.
Meski tingkat elektabilitasnya rendah, namun Ardian memuji Perindo yang baru pertama kali turut berlaga dalam Pileg 2019.
“Untuk Perindo yang partai baru, posisi ini sudah merupakan suatu prestasi,” ujar peneliti LSI itu.
Berikut adalah partai-partai berelektabilitas rendah versi LSI:
Partai Amanat Nasional (PAN) dengan elektabilitas 2,5 persen
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) 2,3 persen
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 2,3 persen
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2,2 persen
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,8 persen.