WONOGIRI–Wonogiri merupakan daerah dengan inflasi terendah se eks Karesidenan Surakarta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, inflasi Wonogiri dengan nilai 2,48 persen per April 2018 lalu. Sementara pada 2017, inflasi sebesar 2,32 persen.
“Wonogiri inflasinya selalu di bawah 3 persen, ini luar biasa. Saya melihat ada upaya serius dari Pemkab Wonogiri untuk mengendalikan laju inflasi,” ujar dia di sela mengawal mobil penukaran uang baru di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (4/6/2018).
Upaya Pemkab, jelas dia di antaranya penyediaan mudik gratis oleh Pemkab dan pasar murah. Pihaknya mengapresiasi hal ini karena menunjukkan kesungguhan Pemkab dalam mengendalikan komoditas pangan.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah Bupati Wonogiri yang telah berkoordinasi dengan pengusaha melalui program 5 K. Yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, komunikasi dan koordinasi dan kerjasama saat Ramadhan dan Lebaran.
“Nanti Pak Bupati akan kami undang untuk memaparkan bagaimana tips menekan inflasi itu,” tandas dia.
Sementara, BI Solo menyiapkan Rp 5 triliyun uang baru di tahun ini untuk bisa ditukar oleh masyarakat. Jumlah ini meningkat 9 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 4.6 triliyun. Ada 111 titik di eks Karesidenan Surakarta yang dibuka untuk memberikan pelayanan penukaran uang baru.
BI Solo menyiapkan enam unit mobil keliling yang melayani penukaran uang baru.
“Wonogiri tempatnya luas dan representatif, tidak berdesak-desakan seperti di tempat lain,” sebut dia. Aris Arianto