![IMG_20180721_024127](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/07/IMG_20180721_024127.jpg?resize=592%2C395&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/07/IMG_20180721_024127.jpg?resize=500%2C334&ssl=1)
SRAGEN- Sudah bukan rahasia lagi, sepakbola negeri ini seolah tak lepas dari yang namanya polisi. Bahkan untuk urusan perjalanan suporter saja, hampir semua jalur yang dilewati beberapa kelompok suporter tak jarang harus mendapat prioritas pengamanan ekstra dari aparat berseragam coklat tersebut.
Salah satunya adalah suporter Persebaya yang akrab disebut bondo nekat (Bonek). Sebagai wilayah perbatasan dengan Jatim, jajaran Polres Sragen selalu ketiban sampur acapkali ada pertandingan Persebaya bertanding ke wilayah barat Jawa.
Tak hanya mengawal rombongan bonek yang lewat, pertandingan Persebaya kontra PSIS yang bakal digelar Minggu (22/7/2018) tanpa suporter bonek pun juga tak otomatis membuat polisi berleha-leha.
Bedanya untuk pengamanan laga tanpa Bonek itu, pengamanan lebih diprioritaskan untuk mengantisipasi adanya bonek yang mungkin nekat hendak menonton ke Magelang. Pengamanan sudah digelar sejak Jumat (20/7/2018) pagi hingga tiga hari ke depan.
Tak tanggung-tanggung, puluhan personel diterjunkan menjaga titik perbatasan Sragen-Jatim di Mantingan serta di pos-pos perbatasan lainnya.
“Pengamanan tetap kita lakukan 24 jam dengan dibagi 3 sesi. Untuk hari ini setiap sesi kita terjunkan 65 personel. Nanti bergantian, siang dan malam. Kita tidak ingin kecolongan sehingga kesiagaan tetap kita kedepankan, ” ujar Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman saat ditemui memimpin pengamanan di perbatasan Mantingan, Jumat (20/7/2018) siang.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/07/IMG_20180721_024150.jpg?resize=500%2C314&ssl=1)
Puluhan personel itu rela berpanas-panasan dan berjaga-jaga tanpa jeda di pintu masuk perbatasan Sragen. Bahkan karena tak ingin lepas pantauan, para personel terpaksa harus mengonsumsi nasi bungkus secara bergiliran.
Termasuk Kapolres yang siang tadi juga ikut mengonsumsi nasi bungkus sambil duduk tongkrongan berteduh di balik bayangan tugu perbatasan. Ia didampingi Kabag Ops, AKP Yohanes Trisnanto dan sejumlah Kapolsek.
“Bagi kami, sudah biasa. Makan nasi bungkus pun kalau bersama-sama begini rasanya juga nikmat. Karena tugas pengamanan adalah yang utama. Demi misi menjaga kamtibmas, jadi memang enggak boleh lengah,” papar Kapolres ditanya aksi makan nasi bungkusnya itu. Wardoyo