JAKARTA – Alam akan kembali menampakkan keajaibannya pada hari Sabtu (28/7/2018) dini hari. Fenomena alam tersebut berupa gerhana bulan total terlama. Uniknya lagi, pada saat itu, lima planet dapat disaksikan langsung dari bumi.
Kelima planet yang dapat dilihat dari bumi tersebut adalah Mars, Merkurius, Venus, Jupiter dan Saturnus. Agar dapat melihatnya, disarankan untuk menjadikan bulan sebagai acuan.
“Fenomena ini disebut penyelarasan planet,” ujar David Reneke, astronom dari Mid North Coast Astronomy. Dia menjelaskan, fenomena ini sedang berada di sisi matahari.
Namun, menurut Reneke, Planet Merahlah yang akan terlihat paling terang. Sebab, Mars berada paling dekat dengan bulan.
Fenomena ini, kata Reneke, terjadi setiap 35.000 tahun sekali. Menariknya, fenomena ini bisa diamati dengan mata telanjang, meski hanya tampak seperti bintang. Terakhir, Mars berada di dekat bulan pada 34.000 tahun lalu.
Di kalangan astronom, posisi Mars dekat dengan bulan ini kerap disebut dua bulan. “Saat cahaya purnama mulai redup dan bulan mulai merah, lihat bintang terang kemerahan di sisi kiri,” ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kemarin.
“Itu Mars yang juga sedang purnama dan terlihat lebih terang.”
Selain gerhana bulan dan Mars yang lebih terang, juga ada fenomena alam lainnya, yakni hujan meteor Aquarid yang berasal dari rasi bintang Aquarius. “Di atas bulan yang sedang gerhana akan ada pancaran hujan meteor. Jumlahnya 20 meteor per jam,” ujar Thomas.
Gerhana bulan total terlama pada 28 Juli 2018 termasuk peristiwa spesial karena menjadi gerhana terlama dengan waktu 103 menit. Fenomena itu secara utuh dan sebagian bisa disaksikan dari seluruh penjuru Indonesia.
Gerhana bulan terlama ini termasuk fenomena langit langka. Gerhana berikutnya baru akan terulang lagi mulai 2123 selama 106 menit tapi tidak bisa disaksikan di Indonesia.