SALATIGA – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) 2018. Kegiatan yang akan digelar Rabu-Jumat (8-10/8/2018) ini direncanakan dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM disebutkan kegiatan yang digelar Asosiasi Program Studi Komuniksi dan Penyiaran Islam (Askopis) dan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga ini mengangkat tema Komunikasi Islam dan Ketahanan Nasional dalam Perspektif Komunikasi, Keindonesiaan dan Keislaman. Menurut Ketua Umum Askopis Mohammad Zamroni tema ini dipilih sebagai respons atas kondisi bangsa saat ini.
Ia mengungkapkan dalam ranah agama, ketahanan nasional terancam dengan maraknya mobilisasi simbol-simbol agama dalam media maupun gerakan-gerakan kelompok masyarakat yang menjurus pada radikalisasi. Sistem pendidikan nasional juga diwarnai dengan berbagai kasus kekerasan yang melibatkan oknum guru maupun anak didik.
Dalam ranah politik, berbagai upaya dilakukan para politisi untuk meraih kekuasaan bahkan etika politik sudah tidak diindahkan. “Sistem sosial masyarakat kita mengalami dehumanisasi dalam segala faktor yang mengarah pada konflik sosial di masyarakat. Dalam sistem budaya bangsa ini pun sudah tercabik-cabik dengan masuknya budaya asing melalui teknologi komunikasi yang canggih hampir dipastikan telah menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat,” papar dia.
Untuk itu, lanjut dia, perlu digalakkannya peran komunikasi penyiaran dalam literasi informasi kepada masyarakat, sehingga akan terjadi peningkatan kualitas dan minat khususnya generasi muda di Indonesia di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam. “Khususnya Islam sebagai agama yang rahmatan lil’alamin dapat terlibat aktif dalam membangun perdamaian dunia yang hakiki. Pokok ajaran Islam terbuka dan sangat dinamis dalam menanggapi perubahan zaman, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,” ungkap Zamroni.
Dalam kondisi ini, menurut dia, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam memuliki potensi besar untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional terutama lahirnya generasi terdidik yang berakhlak mulia, terampil, profesional dalam menghadapi pasar bebas. “Ini dilakukan dalam rangka menjawab tantangan peradaban baru, khususnya ASEAN Community 2020,” terang dia.
Sementara itu Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, Mukti Ali mengungkapkan tema yang diangkat kali ini sesuai dengan visi Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, pada tahun 2030 menjadi pusat pengembangan ilmu dakwah profetik berbasis nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesiaan.
Mengenai kesiapannya menggelar event nasional ini, Mukti Ali mengaku telah mencapai 99 persen. Kegiatan nantinya akan digelar di Laras Asri Hotel Salatiga dan Kampus 3 IAIN Salatiga. “Sejauh ini sudah ada sekitar 140 peserta dari puluhan perguruan tinggi keagamaan baik negeri maupun swasta yang mengkonfirmasi untuk hadir dalam acara ini,” ungkap dia.
Selain konferensi dan seminar nasional, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini juga akan diisi dengan bazar buku, bedah buku, workshop penulisan jurnal dan call for paper. “Di hari terakhir dijadwalkan ada city tour di wilayah Salatiga dan sekitarnya,” imbuh Mukti Ali. M Subagyo