Secara naluriah, kehabisan makanan bisa membuat siapa saja, manusia maupun hewan bertindak kalap. Di Indonesia kerap terjadi kera turun gunung dan masuk ke perkampungan penduduk lantaran kehabisan makanan di habitatnya.
Lain ladi di Inggris, bahkan tawon pun bisa kalap dan menyengat apa saja yang ditemuinya, lantaran diduga kekurangan makanan.
Adanya serangan tawon ” mabuk” yang agresif itu bahkan sudah diperingatkan oleh para ahli di Inggris. Tawon-tawon itu menyengat apa pun yang mereka temui karena sumber makanan mereka habis.
Hilangnya sumber makanan, membuat tawon-tawon di Inggris mulai meninggalkan pola makan konvensional dan menggantinya dengan gula seperti yang dikonsumsi manusia.
Menurut Lembaga Sussex Wildlife Trust, sifat genetik dalam kehidupan tawon yang pendek memaksa mereka untuk memburu buah busuk, buah yang difermentasi, atau sisa-sisa sari minuman di pub.
Ahli pengendalian hama Shane Jones yang bekerja di Ridtek Pest Control, Basingstoke, mengatakan tawon-tawon yang ditemuinya jauh lebih agresif dari sebelumnya.
“Tawon telah membangun sarang yang jauh lebih besar, dan semua larva sudah berubah menjadi tawon dewasa. Namun, tidak ada yang bisa dilakukan dan dimakan oleh koloni ini,” kata Shane dilansir Metro, Rabu (8/8/2018).
Karena itulah, banyak tawon yang terbang ke sekitar pub untuk mencari sisa sari-sari buah yang dibuang.
“Alkohol dengan dosis kecil yang dikonsumsi akan membuat tawon lebih sensitif dan cenderung mudah menyengat,” imbuhnya.
Selain itu, tawon yang kelaparan juga akan melakukan apa pun untuk mendapatkan makanan.
Selain sari buah yang difermentasi dan mengandung alkohol, mereka juga mengancar selai roti manusia.
“Diperkirakan ada lebih banyak orang yang tersengat tawon di musim panas ini dibanding biasanya,” papar Shane.
Sementara itu, Dee Ward-Thompson, manajer teknis di British Pest Control Association mengatakan, selain panas dan kelembaban udara yang dapat memengaruhi jumlah tawon, ada faktor lain yang berpengaruh.
“Mungkin faktor yang paling berpengaruh pada jumlah tawon adalah saat orang tidak membuang sampah dengan benar, terutama makanan dengan kandungan gula tinggi seperti buah,” ujar Dee.
“Kami selalu menyarankan agar makanan disimpan di wadah bersih dan jauh dari jangkauan anak-anak,” imbuhnya.