Beranda Daerah Sragen Fenomena Miris, Banyak Penderita TBC Sragen Ternyata Kalangan Miskin.  Aisyiah TB Care-Lazismu...

Fenomena Miris, Banyak Penderita TBC Sragen Ternyata Kalangan Miskin.  Aisyiah TB Care-Lazismu Siapkan Skema Bantuan Penanganan dan Pengobatan 

Pelatihan Aisyiah TB Care. Foto/Wardoyo
Pelatihan Aisyiah TB Care. Foto/Wardoyo

 

SRAGEN- Ada fenomena miris dari kasus penderita tubercolusis (TBC) atau TB di Sragen. Dari hasil temuan Aisyiyah TB HIV Care Sragen, mendapati sebagian besar pasien TBC ternyata berasal dari latar belakang ekonomi tidak mampu.

Fenomena itu menjadi salah satu keprihatinan dan tema yang dikupas dalam kegiatan pelatihan capacity building management programmatic & volunteerism yang diprakarsai Aisyiah TB HIV Care di Cengkir Gading, Sragen. Pelatihan digelar tiga hari 21-23 September 2018.

Kordinator Ssr Aisyiyah TB HIV Care, Edi Pramono mengungkapkan kegiatan itu digelar atas kerjasama dengan lembaga amil terbesar di Jateng yakni Lazismu. Menurutnya program penanggulangan TB yang dirintis Aisyiah merupakan program dari majelis kesehatan dibawah organisasi Aisyiyah.

Muhammadiyah dalam hal ini mempunyai peran besar dalam penemuan kasus TB yang ada di Sragen. “Ternyata berdasarkan laporan dari kader,kebanyakan pasien terduga TB atau TBC mempunyai keterbatasan dalam hal ekonomi. Dengan latar belakang tersebut maka kewajiban kita sesama umat manusia harus saling membantu, yang kaya membantu yang miskin yang sehat membantu yang sakit,” papar Edi di hadapan peserta Jumat (21/9/2018).

Baca Juga :  AKBP Petrus Paringotan Silalahi Pimpin Apel Pergeseran Pasukan Sebanyak 3.480 Personel Untuk Amankan Pilkada Sragen 2024

Untuk kepentingan misi itu, ia memandang perlunya jembatan antara keduanya. Maka Lazismu bersama geprek group hadir untuk memberikan solusi tersebut.

Edi menuturkan peserta pada kegiatan tersebut meliputi beberapa Pengusaha, Gabungan Organisasi Wanita, PD Aisyiyah serta pengurus lembaga amil LazisMu – Muhammadiyah.

Manager Fundraising Lazismu Sragen, Megas Roni mengatakan jika ada pasien yang ditemukan kader dan ternyata sakit TB serta tidak mampu, maka lazismu siap membantu penanganan. Mulai dari menyediakan ambulan siaga 24 jam hingga donasi bantuan dalam pengobatan.

Senada dengan lazisu, Geprek Group juga siap memprioritaskan CSR-nya untuk program dhuafa bagi pasien yang terkena sakit TBC.

“Kami mempunyai skala prioritas dalam penyaluran dana CSR yang pada saat ini konsen dengan sekolah da’i. Tetapi apabila penanganan kasus TB lewat program Aisyiyah TB care dirasa mendesak kami juga akan mengalokasikan dana untuk pasien,” jelas HRD Geprek Group, Mulyono.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

Sementara, Ketua Majelis Kesehatan PD Aisyiyah, Wahyu Rini meyakini dengan dukungan Lazismu maka program akan berjalan lancar sesuai amanat Kepala SR TB HIV Aisyiyah care agar Ssr yang ada di seluruh Jawa tengah bisa menjalin kerjasama dan sinergitas dengan Lazismu. Wardoyo