KARANGANYAR- Pemkab Karanganyar dan Polres mengingatkan kepada pangkalan untuk menjual elpiji ukuran 3 kg sesuai aturan. Sebab harga jual eceran tertinggi (HET) saat ini masih dipatok Rp 15.500 per tabung dan hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Hal itu terungkap dalam Pembinaan Pangkalan LPG 3 kg se-Kabupaten Karanganyar terhadap 800 Pangkalan Kabupaten Karanganyar yang diampu oleh 13 Agen distributor di Gedung Wanita Karanganyar, Kamis (27/09/2018).
Siti Maesyaroh selaku Asisten Pembangunan Sekda berharap dalam menjual gas LPG sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yaitu Rp 15.500,00 per tabung, Kemudian menjual gas LPG kepada pengguna agen yakni masyarakat miskin dan UMKM.
Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP. Purbo Ajar Waskito, menekankan bahwa pihak kepolisian sebagai lembaga penegak hukum, dalam hal ini mengawasi pendistribusian gas LPG dan perlindungan kepada masyarakat terkait kebutuhan sandang pangan sehingga tidak terjadi keresahan.
“Pihak Kepolisian melakukan sidak menemukan rumah makan yang terbilang besar ternyata saat diperiksa, memasaknya masih menggunakan gas LPG bersubdisi dengan berbagai alasan,” katanya.
Sementara itu dalam sambutan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan untuk menjaga dan memastikan supaya tabung LPG sesuai dengan peruntukkannya dan tercukupi dengan baik.
“Saat ini Gas LPG menjadi kebutuhan pokok oleh karena itu, saya minta gas itu berperan sangat strategis terhadap stabilitas nasional dan dalam setahun ini Gas LPG di Kabupaten Karanganyar terhitung lancar,” tuturnya.
Dalam pembinaan ini diberikan juga secara simbolis bantuan bright gas 5,5 kg (tabung pink) kepada semua pangkalan sejumlah 1500 tabung gas LPG. Wardoyo
