SRAGEN- Kematian Dodi (35) TKI kelahiran Brumbung, Karangasem, Tanon yang dikabarkan tewas akibat kecelakaan kerja di Taiwan, masih menyisakan misteri. Sejak kabar kematian Dodi diterima keluarga 31 Agustus 2018, hingga kini pihak keluarga maupun dinas terkait belum mengetahui sejatinya kecelakaan apa yang dialami hingga merenggut nyawa Dodi.
Pihak PT Bragas Putra Mandiri di Wonosobo, yang disebut memberangkatkan korban ke Taiwan, juga belum bisa menjelaskan perihal kecelakaan yang dialami Dodi. Saat dihubungi Minggu (2/9/2018) malam, pimpinan PT Bragas Putra Mandiri yang diketahui bernama Eko, lewat istrinya mengaku belum bisa memberikan penjelasan soal kecelakaan Dodi.
“Meninggalnya karena kecelakaan kerja di pabrik. Tapi mohon maaf tidak bisa kami jelaskan lewat telepon. Besok saja,” kata istri Eko.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sragen, Pujiyatmoko juga mengaku belum mengetahui secara detail perihal pemicu tewasnya Dodi di Taiwan. Berdasarkan informasi petugasnya yang menyambangi pihak keluarga, hanya disampaikan korban meninggal karena mengalami kecelakaan kerja di perusahaan tempatnya bekerja di Taiwan.
“Kecelakaannya seperti apa kami juga belum tahu detailnya,” terangnya.
Ia menguraikan pihak dinas baru tahu kabar kematian Dodi dari Polsek Tanon yang memberitahu kemarin malam. Menurutnya, korban berangkat ke Taiwan bukan lewat penyalur atau PPTKIS di Sragen.
Akan tetapi menurut keterangan keluarga, korban berangkat dari Depok, Jawa Barat melalui PT Bragas Putra Mandiri.
“Memang kelahirannya dari Brumbung, Tanon, Sragen tapi sudah 10 tahun tinggal di Depok bersama istrinya. Data yang kami peroleh, korban sudah tiga kali berangkat ke Taiwan dan ini yang ketiga kalinya. Dia baru 10 bulan di Taiwan,” jelas Puji.
Perihal kapan pemulangan jenasah korban ke Indonesia, hingga kini juga belum ada kepastian. Pihaknya masih menunggu perkembangan informasi lebih lanjut.
“Kalau santunan nanti biasanya dari pihak BP3TKI maupun perusahaan yang mengurus,” katanya.
Seperti diberitakan, TKI asal Dukuh Brumbung RT 12, Karangasem, Tanon itu tewas dalam sebuah kecelakaan kerja di perusahaan tempatnya bekerja di Taiwan atau Chinese Taipei. Kabar kematian TKI putra dari Bapak Sukidi itu diketahui dari pemberitahuan pihak perusahaan yang memberangkatkan korban pada 31 Agustus 2018 lalu. Wardoyo