Beranda Daerah Karanganyar Pengakuan Jujur Bupati Karanganyar. “Saya Ngeri Lihat Media Sosial! 

Pengakuan Jujur Bupati Karanganyar. “Saya Ngeri Lihat Media Sosial! 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat melantik pengurus FKUB. Foto/Wardoyo
Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat melantik pengurus FKUB. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR- Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Karanganyar diminta untuk ikut membantu memperkecil perselisihan yang terjadi, baik antar umat beragama maupun intern umat beragama di Bumi Intanpari. Hal tersebut dikatakan bupati Karanganyar, Juliyatmono, usai mengukuhkan pengurus baru FKUB periode 2018-2014 di pendopo rumah dinas bupati, Kamis (27/09/2018).

” Persoalan agama, merupakan masalah yang cukup sensitif, FKUB saya minta untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat dengan adil,” kata bupati.

Dalam kesempatan tersebut, bupati juga menyinggung pesta demokrasi berupa pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang akan dilaksanakan secara bersamaan pada bulan April 2019 mendatang.

Seluruh warga Karanganyar, diharapkan bersikap lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan pilihan, serta tidak saling menghujat, menghina dan memprovokasi satu dengan lainnya, seperti yang saat ini terjadi di media sosial.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Saya ngeri melihat media sosial. Hampir tidak ada orang baik di Indonesia. Semua merasa paling benar. Jelang Pileg dan Pilpres, hoaks, fitnah ujaran kebencian, provokasi,  harus dihentikan,” tegas bupati.

Sementara itu, Ketua FKBU yang baru, Ahmad Hudaya mengatakan, akan terus melakukan antisipasi terhadap hal-hal yang dapat menganggu suasana kondusif di Karanganyar. FKUB, jelasnya, akan melakukan konsolidasi dan kmoordinai dengan  tokoh masyarakat di tingkat bawah, sehingga dapat mencegah berbagai bentuk kegiatan yang dapat menganggu kemanan serta kerukunan umat beragama.

“Antisipasi terhadap aspek-aspek yang dapat menganggu  suasana  kondusif, terus kita lakukan, sehingga suasana kondusif, kerukunan beragama yang selama ini terjaga dengan baik,  tetap bisa dipertahankan,” jelasnya.

Disinggung mengenai semakin banyaknya hujatan, provokasi dan ujaran kebencian  di media sosial, Hudaya mengakui jika informasi yang beredar di media sosial saat ini memang sangat menakutkan.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Media sosial  memang menakutkan, tapi riil dilapangan tidak seperti itu. Meski demikian, kita tetap melakukan antisiasi,” pungkasnya. Wardoyo