JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Sidak Penggunaan Gas Melon, Tim Temukan Banyak Rumah Makan Besar Gunakan Gas Tabung  3 KG

Triawati
   
Triawati

SOLO– Tim inspeksi mendadak (sidak) Pertamina menemukan fakta masih banyaknya warung makan besar yang menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram. Terkait hal itu, Pertamina siap memberikan sanksi kepada pangkalan dan juga agen gas elpiji yang nekat menyalurkan gas tiga kilogram selain kepada yang berhak mendapatkannya.

Area Manager Communication & Relations PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Wilayah Jawa Bagian Tengah dan DIJ, Andar Titi Lestari mengungkapkan sanksi yang diberikan bisa dari sanksi ringan hingga pemutisan hubungan usaha.

“Dari hasil inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan tim monitoring, didapati adanya salah sasaran dalam distribusi gas melon. Karena banyak warung makan berskala besar yang kedapatan menggunakan gas yang seharusnya untuk warga miskin. Bahkan, jumlah gas elpiji yang digunakan oleh warung kuliner mencapai lebih dari 30 tabung,” urainya, Kamis (27/9/2018).

Baca Juga :  Catering di Solo Kena Tipu Hampir Rp 1 Miliar, Makanan Sempat Diantar ke Masjid Sheikh Zayed untuk Sahur Bersama

Andar menambahkan, sanksi akan diterapkan supaya pangkalan dan juga agen tidak main-main lagi dalam pendistribusian gas bersubsidi tersebut.

“Selama ini Pertamina sudah memasok gas tiga kilogram sesuai dengan kebutuhan masyarakat Solo. Akan tetapi, jumlah tersebut nyatanya masih tidak cukup. Dan dari hasil Sidak diketahui banyak warung makan berskala besar yang ikut menikmati gas bersubsidi tersebut. Semoga saja dengan hasil ini, pihak agen maupun pangkalan bisa menyalurkan gas elpiji lebih tepat sasaran. Yakni mereka yang pantas mendapatkannya, sesuai dengan tulisan yakni hanya untuk masyarakat miskin,” imbuhnya.

Baca Juga :  Peringati Hari Konsumen Nasional, Paknas Gelar Diskusi Reposisi Hak Konsumen Tembakau

Sementara itu, dari hasil Sidak di 11 warung kuliner di Solo, Tim Monitoring mendapati ada 146 tabung gas elpiji yang salah sasaran. Selanjutnya, tabung tersebut diganti dengan tabung bright gas 5,5 kilogram sebanyak 75 tabung.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Kristina menambahkan, hasil temuan di lapangan tersebut disinyalir terjadi di banyak tempat usaha kuliner dengan skala besar di Kota Solo.

“Kami bersama tim terus melakukan pengawasan dan monitoring. Hasilnya banyak pengusaha yang seharusnya tidak menggunakan gas bersubsidi justru banyak menyimpan banyak gas melon,” tandasnya. Triawati PP

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com