Beranda Wisata Piknik Wisata ke Gua Song Gilap Pracimantoro. Sambil Menyusuri Jejak Prasejarah

Wisata ke Gua Song Gilap Pracimantoro. Sambil Menyusuri Jejak Prasejarah

Gua Song Gilap di Pracimantoro, Wonogiri.
Gua Song Gilap di Pracimantoro, Wonogiri.

WONOGIRI-Gua Song Gilap di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, menjadi salah satu bukti jejak pra sejarah di Wonogiri. Di gua kawasan karst itu ditemukannya sejumlah fosil bukti kehidupan zaman purba.

Gua Song Gilap berada satu komplek dengan Museum Karst Indonesia Pracimantoro. Gua Song Gilap secara administratif termasuk wilayah Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro. Dari perempatan lampu merah Pracimantoro, menuju ke arah barat sekitar lima kilometer.

Jika dihitung dari pusat kota Wonogiri, sekitar 50 kilometer arah selatan.
Gua berada di tengah-tengah ladang dan hutan rakyat. Untuk masuk ke dalamnya, pengunjung harus turun ke bawah, lantaran mulut gua berada menjorok di dalam tanah.

Secara fisik terdiri atas gua bawah tanah dipenuhi hiasan stalagtit dan stalagmit. Banyak ditemukan bongkahan sisa kehidupan pra sejarah di Gua Song Gilap.

Atas dasar itu, tim dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jateng dibantu arkeolog Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan penggalian di Gua Song Gilap. Penggalian dilaksanakan lima tahun lalu. Tepatnya pada Juni 2013.

Tim berhasil menemukan beberapa artefak dan fosil di Gua Song Gilap. Berita penemuan bukti pra sejarah itu langsung menggemparkan Wonogiri.

Baca Juga :  Baron Divonis Seumur Hidup Kasus Pembunuhan Perempuan yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Setren Slogohimo Wonogiri

Gua Song Gilap masih sangat perawan. Jarang yang mengunjungi, tapi itu yang malah mengasyikkan,” ungkap salah satu pengunjung, Devina, Jumat (14/9/2018).

Pemerhati BCB sekaligus staf di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Wonogiri, Gunar Setyawan menegaskan, dia ikut dalam penggalian itu. Berdasarkan penggalian dalam dua hari pada 2013, tim berhasil menemukan artefak dan fosil. Di antaranya sebuah spatula dari tulang pipih, beberapa fragmen gerabah, satu tengkorak sejenis kera, dan puluhan cangkang kerang berukuran satu genggaman tangan dewasa.

Belum bisa dipastikan apakah fosil dan artefak tadi berasal dari jaman apa. Namun, jika ditilik dari peradabannya, ada kemungkinan dari jaman Mesolithikum sekitar 10 ribu tahun yang lalu.

Dia mengatakan secara morfologis, Gua Song Gilap sangat bagus bagi tempat bernaung manusia purba. Sebab di zaman dulu di sekitar gua merupakan konsentrasi sumber air. Sehingga banyak binatang berkumpul di dekatnya.

Baca Juga :  PSHT Bukan Alat Politik, Aksi Damai Menggema di Jateng Tenggara alias Wonogiri

“Wonogiri bisa dikatakan merupakan jalur migrasi manusia purba dari Pacitan (Jatim) menuju Wonosari, Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Analisanya, tim telah melakukan penggalian di Pacitan, di sana banyak ditemukan cangkang kerang. Cangkang yang serupa juga ada disini, kemudian di Wonosari itu ada temuan kerang yang diduga lebih muda daripada Pacitan. Ditambah lagi sekitar Pracimantoro merupakan jalur sungai Bengawan Solo Purba,” kata dia. Aris Arianto