JAKARTA – Mendapat tantangan untuk memulangkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari Arab Saudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapinya dengan santai.
“Memangnya (pemulangan Rizieq) urusan presiden, ya?” kata Moeldoko sambil tertawa, di Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Tantangan itu disampaikan Persatuan Alumni (PA) 212 kepada Presiden Joko Widodo. Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin sebelumnya menyatakan Rizieq Shihab tak kunjung pulang lantaran kriminalisasi terhadap ulama masih tinggi.
Novel mengatakan, pemulangan Rizieq oleh pemerintah akan membuktikan pemerintah tidak mengkriminalisasi ulama.
Moeldoko mengatakan, anggapan tersebut keliru. Dia menegaskan pemerintah tidak pernah mengkriminalisasi ulama.
Menurut dia, pemerintah tak ingin campur tangan dengan urusan Rizieq lantaran berkaitan dengan hukum.
“Pemerintah sama sekali tidak boleh dan tidak mau mengintervensi persoalan hukum. Nanti enggak beres dong. Enggak boleh, jangan buat persepsi yang salah,” katanya.
Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi sejak ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan chat pornografi bersama Firza Husein melalui aplikasi WhatsApp pada pertengahan 2017. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka penghinaan Pancasila.
Namun kedua kasus tersebut telah dihentikan. Pada September 2018 terungkap dia sudah tiga kali gagal bepergian dari Arab Saudi lantaran dicekal pemerintah setempat.