Beranda Daerah Solo Forum Indonesia Muda Soloraya Gelar Aksi Cinta Pasar Tradisional

Forum Indonesia Muda Soloraya Gelar Aksi Cinta Pasar Tradisional

Triawati
Triawati

SOLO– Mengangkat kembali eksistensi pasar tradisional yang mulai ditinggalkan generasi  milenial, Forum Indonesia Muda (FIM) Solo Raya mengadakan aksi cinta pasar tradisional lewat berbagai macam perlombaan dan ekspedisi pasar  yang diadakan di Pasar Rakyat Tanggul, Kampung Sewu, Surakarta pada Minggu, (07/10/2018).

Kegiatan yang bertajuk “Ceriakan Pasar dengan Aksimu” ini bertujuan untuk memunculkan semangat berkunjung ke pasar tradisional kepada anak-anak dengan maksud mengenalkan pasar tradisional sejak usia dini. Terkhusus lagi untuk mempopulerkan Pasar Tanggul yang meskipun sudah selesai direnovasi pada tahun 2015 menjadi pasar yang  bersih, dengan penataan pedagang pasar yang tersusun rapi, masih saja sepi pembeli, bahkan banyak pedagang pasar yang menutup kiosnya meskipun baru setengah hari.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 48 anak, meliputi anak pedagang pasar tanggul dan anak-anak yang tinggal di sekitar pasar tanggul dengan kisaran usia 4-12 tahun. Acara dimulai dengan lomba mewarnai gambar tentang aktivitas pedagang pasar dilanjutkan dengan dongeng tentang pasar tradisional dari komunitas Doing Project.

Baca Juga :  Roma Resmi Pimpin DPC Perempuan Bangsa Solo Periode 2024-2029
Triawati

FIM Solo Raya ingin mengenalkan kembali pasar kepada masyarakat secara luas dan mengajak masyarakat untuk mencintai pasar tradisional. Kali ini sasarannya anak-anak, agar menyukai pasar sejak dini,” ujar Triana Nur Baity, koordinator FIM Solo Raya.

Selain itu, sebagai salah satu cara mengenalkan pasar tradisional kepada anak, diadakan pula kegiatan Ekspedisi Pasar. Anak-anak dibekali uang dalam jumlah tertentu dan ditugaskan untuk berbelanja di warung-warung pedagang secara berkelompok untuk membeli makanan sekaligus berinteraksi dengan pedagang pasar.

Uniknya, dalam pelaksanaan kegiatan ini, ikut ditanamkan pula nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Sebagai contoh, nilai kejujuran. Anak-anak diminta berbelanja dengan mengumpulkan nota dan uang kembalian kepada panitia. Nilai tanggungjawab, selama ekspedisi pasar, anak-anak dalam setiap kelompok dibekali satu butir telur dan meminta pedagang pasar untuk membubuhkan tanda tangan di telur tersebut dan diharuskan mengembalikan telur tersebut tanpa pecah kepada panitia penyelenggara.

Di sisi lain, anak-anak diajarkan pula nilai keberanian dan kecerdasan dengan berbelanja di pasar sesuai intruksi yang diberikan, nilai kerjasama karena penugasan dilakukan secara berkelompok dan hasil makanan yang dibeli dimakan bersama-sama. Nilai berbagi dengan berkeliling Pasar Tanggul sembari membawa kotak donasi untuk Palu-Donggala.

Baca Juga :  Revisi UU Kejaksaan, Ketua Komjak RI : Akan Memperkuat, Banyak Kasus Korupsi Besar Diungkap ke Publik

“Selain memperkenalkan anak-anak tentang pasar tradisional, kami ingin menanamkan nilai-nilai kebaikan yang harapannya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Alfiyan, ketua acara Ceriakan Pasar dengan Aksimu. Triawati PP