SRAGEN- Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Jateng dan generasi muda memerangi hoax dan tidak menyebarkan berita bohong. Selain itu, ia juga meminta agar pondok pesantren menjadi garda terdepan untuk mencegah bahata radikalisme.
Hal itu disampaikan melalui sambutan yang dibacakan Wagub, Taj Yasin dalam acara Serasehan Bersama Gubernur Jawa Tengah Di Pondok Pesantren Wali Songo Sragen, Kamis (4/10/2018).
Di hadapan ratusan santri dan warga, Wagub hadir mewakil Gubernur ke Ponpes Wali Songo di Kampung Sungkul, RT 12/RW 4, Plumbungan,. Karangmalang, tersebut. Serasehan mengambil tema “Santri Keren, Santri Pelopor Anti Radikalisme dan Narkoba “.
Dalam sambutannya, Wagub mengajak para santri untuk bersama – sama menjahui yang namanya narkoba dan paham radikalisme. Kemudian ia menyampaikan sambutan Gubernur yang intinya mengajak kalangan Ponpes menjadi sarana mencetak generasi yang syariah forum ini juga untuk mencegah paham radikalisme dan penyalahgunaan narkoba.
Ia juga mengajak semua elemen menghindari sikap intoleransi yang sekarang sudah marak dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Begitu juga generasi muda kita sekarang sudah mudah mencaci maki dan menyebar berita hoak. Lalu banyak kasus penyalahgunaan narkoba saat ini sudah mengkhawatirkan sekali. Maka dari itu pondasi agama sangatlah penting untuk menanggulangi hal tersebut,” papar Wagub.
Sementara, mewakili bupati, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriatno, mengatakan Pemda mendukung penuh sarasehan tersebut demi terbebasnya lingkungan sekolah maupun ponpes dari narkoba dan radikalisme khususnya di Bumi Sukowati.
“ Dan beliau menghimbau kepada masyarakat semua untuk sama – sama menjaga Bumi Sukowati ini jangan sampai satu jengkal pun ada paham radikalisme,” tuturnya. Wardoyo