WONOGIRI-Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyampaikan nota keuangan Raperda APBD 2019 di depan sidang paripurna DPRD Wonogiri, Kamis (25/10/2018). Bupati menegaskan upaya untuk menghemat anggaran dengan melakukan rasionalisasi atau memangkas kegiatan yang tidak masuk skala prioritas.
Tidak main-main, jumlah anggaran yang dihapus tersebut mencapai ratusan buah. Tepatnya 540 buah.
“Dengan keterbatasan dana jajaran Pemkab Wonogiri harus melakukan optimalisasi dalam penggunaan dana yang tersedia,” kata Bupati.
Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Setyo Sukarno bupati mengakui tahun ini pihaknya merasionalisasi sekitar 540 kegiatan karena minimnya keuangan daerahnya. Dengan merasionalisasi ratusan kegiatan itu, bisa menghemat anggaran hingga Rp 27,9 miliar lebih.
Ditemui wartawan usai sidang paripurna, Bupati Joko menuturkan, tahun-tahun sebelumnya kegiatan yang dilakukan jajaran Pemkab Wonogiri pernah mencapai 2.286 kegiatan. Karena keterbatasan anggaran dan perlu prioritas program sehingga Tim Anggaran Daerah (TAD) setempat lebih dari 2-3 kali melakukan evaluasi dan pemangkasan. Sehingga kini tinggal sekitar 1.800 kegiatan.
Alasan bupati terkait pemangkasan anggaran kegiatan pada 2019 karena masih banyaknya angka rumah tidak layak huni maupun keluarga miskin di daerah Wonogiri. Selain itu 2019 nanti masih butuh dana sekitar Rp 35 miliar untuk program infrastruktur jalan satu ruas tuntas maupun program kesehatan gratis sekitar Rp 80 miliar.
Dalam nota yang disampaikan, Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2019 mendatang direncanakan mencapai Rp 2.055.609.634.900. Jika dibanding pendapatan daerah tahun 2018 ini sebesar Rp 1.925.976.615.842 berarti naik Rp 129.633.019.058 (atau 6,31 persen). Besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Wonogiri tahun 2019 direncanakan Rp 2.115.609.634.900 naik Rp 77.549.240.763 (atau 3,67 persen) jika dibanding APBD 2018 yang hanya Rp 2.038.060.394.137. Aris Arianto
