Beranda Daerah Karanganyar Kisah Ida Ayu, Siswi SMK Penjual Cilok yang Viral di Medsos. Sempat...

Kisah Ida Ayu, Siswi SMK Penjual Cilok yang Viral di Medsos. Sempat Menangis dan Takut Ketemu Bupati

Bupati Karanganyar saat memberi bantuan untuk Ida Ayu. Foto/wardoyo
Bupati Karanganyar saat memberi bantuan untuk Ida Ayu. Foto/wardoyo

KARANGANYAR- Perjuangan Ida Ayu Riski Susilowati (18) siswi SMK Bhakti Karya yang viral karena nyambi jualan cilok pakai sepeda ke sekolah, mendapat apresiasi dari Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Ida, sapaan akrab Ida Ayu, langsung dipanggil bupati di ruang kerja bupati untuk diberikan hadiah.

Ida dipanggil menghadap bupati, Kamis (25/10/2018) pagi. Siswi kelas XII yang sudah yatim itu dijemput secara khusus

oleh mob dinas Kominfo Karanganyar sebelum jam pertama pelajaran dimulai.

Sementara sepeda onthelnya yang didesain untuk nyambi jualan, dibawakan dua temannya.

Ia datang ke Rumah Dinas Bupati ditemani Wali Kelas 12 Akutansi SMK Bhakti Karaya Karanganyar, Hendri Kismita (28).

Namun, Ida yang pagi itu mengenakan seragam warna hijau tua dan kerudung hitam, mengaku sempat ketakutan dan menangis ketika pertama kali dipanggil menghadap bupati.

Dia mengaku takut bertemu Bupati Karanganyar. Ida bercerita bahwa dia menangis saat dihubungi Plt Kepala Dinas Kominfo Karanganyar, Bachtiar Syarif, pada Rabu (24/10/2018) malam. Dia menangis karena khawatir melakukan kesalahan.

Baca Juga :  Kolaborasi dengan Persadia, Novo Nordisk Indonesia Edukasi Pencegahan dan Penanganan Diabetes Sejak Dini

“Saya takut dimarahi gara-gara jualan dan ramai di media sosial. Saya ditelepon nangis. Ini takut makanya [badan] agak anget. Deg-degan. Belum pernah ketemu Pak Bupati. Semalam nyari di internet ada wajahnya (bupati),” tuturnya saat berbincang sambil menunggu antrian di ruang tamu Rumah Dinas Bupati Karanganyar.

Begitu bertemu Bupati, Ida mengumbar senyum saat berbincang dengan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Obrolan keduanya seputar sekolah, pretasi, berjualan cilok, dan cara membagi waktu antara sekolah dan berjualan. Ida menjawab lugas kecuali saat ditanya resep membuat cilok.

“Pakai tepung pati, terigu, bumbu, dan rahasia,” jawab Ida saat ditanya Bupati bahan membuat cilok.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memanggil Ida karena ingin memberikan bantuan. Hal pertama yang diberikan adalah bebas biaya sekolah. Bupati meminta pihak sekolah mendata biaya yang harus dibayar Ida hingga lulus sekolah. Selain Ida, Pemkab juga memberikan bantuan kepada adik lelaki Ida di kelas 10 SMK Bhakti Karya Karanganyar, Sudrajat Aryatmoko Saputra, 16.

Baca Juga :  Mahasiswa UNS Ajari Peternak di KTT Andini Lestari Karanganyar Ubah Feses Sapi Jadi Pupuk Organik

“Bayarannya biar dibayar pemerintah lewat Baznas. Kamu tetep sekolah terus sama adikmu. Biar sekolah sampai selesai. Sekolah rajin lapor kebutuhan mereka apa. Misal seragam bolong, kasih. Sekolah juga bantu mendukung prestasi anak-anak ini,” tutur Bupati. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.